Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali memerah pada pembukaan perdagangan hari ni.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat (31/8/2018), IHSG melemah 34,00 poin atau 0,56 persen ke posisi 5.984,9.
Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG masih melemah 51,2 poin atau 0,85 persen ke posisi 5.967,7.
Advertisement
Indeks saham LQ45 ikut melemah 1,24 persen ke posisi 940,8. Sebagian besar indeks saham acuan kompak melemah.
Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.984,9 dan terendah 5.966,04.
Baca Juga
Sebanyak 24 saham menguat tetapi tak mampu mengangkat IHSG. Sedangkan 112 saham melemah dan menekan IHSG. Selain itu 93 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham 8.985 kali dengan volume perdagangan 83,9 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 105,3 miliar.
Investor asing beli saham Rp 12,8 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.708.
Hari ini, semua sektor saham melemah. Sektor keuangan melemah 1,19 persen. Demikian pula infrastruktur melemah 1,19 persen dan sektor saham aneka industri turun 1,19 persen.
Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham LAND mendaki 7,36 persen ke posisi Rp 1.240 per saham, saham VICO naik 4,17 persen menjadi Rp 175 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham MBSS turun 9,56 persen ke posisi Rp 615 per saham, saham OASA merosot 6,88 persen ke posisi Rp 192 per saham, dan saham MYTX susut 6,78 persen ke posisi Rp 110 per saham.
* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini
Prediksi Sebelumnya
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan terkoreksi pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Saham emiten di semua sektor diramalkan anjlok pada hari ini.
Kepala Riset Koneksi Capital Alfred Nainggolan mengatakan, nilai tukar rupiah yang sempat menyentuh di posisi Rp 14.760 hari ini menjadi sentimen negatif pada IHSG.
"Rupiah sudah sentuh Rp 14.760, jadi ini sudah melewati rekor tertingginya pada 2015 lalu di bulan yang sama yakni September. Jadi pelemahan rupiah ini bukan sentimen pelemahan biasa ya," tuturnya saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (31/8/2018).
Baca Juga
Alfred juga menambahkan, sentimen eksternal atau global lainnya didapati oleh krisis keuangan yang tengah menimpa Argentina.
"Sentimen negatif dari negara-negara emerging market, jadi kemarin bicara krisis Turki, sekarang Krisis Argentina, dan kemudian kena ke India dan imbasnya termasuk Indonesia sendiri," ujarnya.
Tak hanya itu, rencana kenaikan suku bunga The FED juga diprediksi menjadi sentimen negatif bagi gerak IHSG mendatang.
"Dengan rencana The FED September nanti, otomatis Bank Indonesia (BI) sulit untuk tidak menaikkan suku bunga acuan kembali," kata Alfred.
Pada hari ini, Alfred memproyeksikan IHSG akan berada di level support 5.940 dan resisten di 6.070. Meski Alfred menyebutkan seluruh saham dipastikan anjlok, paling tidak saham-saham di sektor komoditas menjadi rekomendasi hari ini. Itu karena sektor komoditas terbilang tipis melemahnya.
"Saham-saham sektor komoditas yang berorientasi ekspor ya, meski semua negatif, tapi komoditas ini tipis anjloknya seperti PT Saham Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), dan juga PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)," tutup dia.
* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini
Â
* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini
Â
Advertisement