Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama (Dirut) PT Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prasetio, mengatakan pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan Perum Bulog Divre Sulawesi Selatan untuk mendatangkan 5.000 ton beras ke Jakarta. Pasokan tersebut akan digunakan untuk stabilisasi harga beras di Jakarta.
"Minggu lalu kita dengan Divre Sulawesi Selatan Barat, 5.000 ton untuk stabilisasi di Jakarta. Pada saat Jawa Barat, Jawa Timur, mulai kekeringan, kita ambil dari wilayah lain. Nanti kontainer masuk mulai Minggu depan," ujar dia saat ditemui di Gudang Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten, Jakarta, Selasa (4/9/2018).
Dia menjelaskan, langkah-langkah preventif untuk menjaga stabilitas harga beras di Ibu kota sudah harus dijalankan. Sebab, harga gabah yang mulai merangkak naik.
Advertisement
Baca Juga
"Kenapa, karena harga gabah di Pulau Jawa ini sudah lumayan tinggi. Sudah di atas Rp 5.000, 5.500. Kalau harga gabah Rp 5.500, harga beras dua kali lipat," kata Arief.
Dia menambahkan, saat ini harga beras di pasar induk Cipinang masih relatif stabil. Jika ada kenaikan, kenaikan tersebut tidak terlalu besar, yakni hanya sekitar 4 persen.
"Harga beras. Sebenarnya saat ini belum diperlukan operasi pasar, karena harganya masih relatif. Kenaikan sekitar 4 persen. Ini supaya preventif. Dulu harga udah naik baru (melakukan intervensi pasar)," ujar dia.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Tahan Inflasi, Bulog Sebar Beras Medium ke Seluruh Indonesia
Sebelumnya, Perum Bulog melakukan peluncuran kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) Beras Medium, di Gudang Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, kegiatan ini sesuai arahan rapat koordinasi terbatas (Rakortas) pada 27 Agustus 2018 dan surat Kementerian Perdagangan tanggal 31 Agustus 2018.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan bisa meredam kenaikan harga beras sebesar 0,11 persen pada Minggu ke-3 dan ke-4 bulan Agustus.
"Kami buat secara serentak di seluruh Indonesia. Ada mulai peningkatan harga beras medium di masyarakat dan ini bisa menyumbang inflasi," ungkapnya di Jakarta, Selasa, 4 September 2018.
"Karena memang gabah yang ada karena sudah pascapanen, gabahnya naik, digiling jadi beras beras naik," kata dia.
Meskipun demikian, menurut dia, saat ini pergerakan harga beras masih cukup terkendali. KPSH merupakan upaya preventif Pemerintah untuk menyikapi harga beras yang mulai menunjukkan kenaikan.
"Kebutuhan beras belum urgent betul, ini juga penyerapan masih kecil. Meskipun kita sudah menyentuh masyarakat yang butuh beras. Tidak hanya di pasar, tapi juga di permukiman, supaya masyarakat dapat, terutama beras medium," tandasnya.
Untuk diketahui, sejak Januari 2018 hingga saat ini Bulog telah menggelontorkan CBP (Cadangan BerasPemerintah) sebanyak 338.502 ton. Target penyaluran CBP per hari berkisar 10.000 ton hingga 15.000 ton.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement