Liputan6.com, Jakarta -
Saat ini banyak pegawai yang terbilang lebih banyak menghabiskan waktunya di tempat kerja dibandingkan di rumah. Hal tersebut tentu mengganggu keseimbangan antara kehidupan pribadi dan kerja yang ternyata berdampak pada tingkat ketahanan hidup seseorang.
Â
Di antara banyak negara yang loyal memberikan waktu berlibur bagi masyarakatnya, ternyata ada satu negara yang justru memiliki waktu cuti paling sedikit di dunia.
Â
Melansir laman Business Insider, Singapura adalah negara dengan cuti tahunan paling sedikit di dunia. Data statistik dari UBS Global Cities Ranking 2018 menunjukkan bahwa Singapura memberikan cuti tahunan antara 7-14 hari bagi karyawan di negaranya.
Â
Para peneliti mengatakan, penduduk Singapura mengaku mendapatkan cuti minimal 7 hari tergantung lama pengalaman kerja karyawan di perusahaan tertentu. Namun jumlah cuti tersebut masih terbilang sangat rendah dibandingkan negara-negara lain.
Â
Riset UBS tersebut bahkan mengatakan, rendahnya jumlah cuti yang diberikan Singapura dapat berpengaruh negatif pada tingkat harapan hidup masyarakatnya. Kondisi itu sebenarnya berkebalikan dari posisi Singapura sebagai negara dengan tingkat harapan hidup tertinggi kedua di dunia.
Â
Awalnya, Singapura menduduki peringkat pertama. Namun rendahnya cuti tahunan yang diberikan Singapura pada masyarakatnya membuat posisinya tergeser oleh Tokyo.
Â
Sekadar informasi, saat ini, cuti tahunan terbanyak di dunia masih diberikan Arab Saudi sebanyak 37 hari. Selama cuti, karyawan tidak menerima potongan gaji dalam bentuk apapun.