Liputan6.com, Jakarta - PT Bank BRIsyariah Tbk dan UIN Radeh Fatah Palembang melakukan penandatanganan kerjasama Penyelenggaraan Pelayanan & Jasa Perbankan Syariah.Â
Direktur Utama BRIsyariah Moch Hadi Santoso menjelaskan, dengan ditandatanganinya perjanjian kerjasama ini, BRIsyariah akan membangun lab Mini Banking di UIN Radeh Fatah Palembang.
Lab Mini Banking ini memberikan pengetahuan kepada mahasiswa UIN Radeh Fatah Palembang mengenai teknis pelaksanaan kegiatan perbankan khususnya syariah. "Lab Mini Banking ini terbuka bagi semua mahasiswa UIN Radeh Fatah Palembang," jelasnya seperti dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (4/9/2018).
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, perjanjian kerjasama yang dijalin Bank BRIsyariah dengan UIN Radeh Fatah Palembang meliputi Employee Benefit Program (EmBP) yang memberikan kemudahan bagi karyawan UIN Radeh Fatah Palembang mendapatkan layanan perbankan.
Selain menandatangani perjanjian kerjasama, PT Bank BRIsyariah Tbk kembali menggelar CEO Mengajar Dalam rangka mendukung program literasi keuangan. Kali ini, Hadi memberikan kuliah umum bertema "Tantangan dan Prospek Perbankan Syariah di Era Revolusi Industri"
Acara kuliah umum ini merupakan implementasi dari perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani antara Bank BRIsyariah dengan UIN Radeh Fatah Palembang.
Menurut Hadi ini merupakan salah satu bentuk upaya BRIsyariah mendukung kemajuan Kampus seperti di UIN Raden Fatah Palembang ini.
"Jika bersama Insya Allah kita dapat membangun negeri ini dengan baik. Ini adalah bukti, BRIsyariah hadir disini untuk membangun negeri dengan memberikan pencerahan kepada calon intelektual masa depan," jelas Hadi.
Â
Kondisi Ekonomi Syariah
Selain itu, Hadi memaparkan mengenai kondisi makro ekonomi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh sebesar 5 persen per tahun sehingga berdampak baik terhadap iklim investasi.
Dari sisi keuangan syariah, pangsa pasar perbankan syariah dari sisi aset mencapai 5,7 persen dari total aset industri perbankan di Indonesia.
Rendahnya penetrasi perbankan syariah dikarenakan masih kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap perbankan syariah. Namun, hal itu juga menjadi peluang untuk meningkatkan inklusi keuangan syariah di tanah air.
Advertisement