Sukses

Harga Emas Turun Dibayangi Penguatan Dolar AS

Harga emas telah turun sekitar 8 persen tahun ini seiring meningkatnya suku bunga AS, sengketa perdagangan dan krisis mata uang Turki.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas melemah dipicu penguatan Dolar Amerika Serikat (AS) mencapai lebih dari satu sepekan. Ini seiring meningkatnya ketegangan perdagangan global dan kekhawatiran ekonomi di pasar negara berkembang.

Melansir laman Reuters, Rabu (5/9/2018), harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi USD 1.196,90 per ounce. Sementara emas berjangka AS telah turun 0,4 persen pada USD 1.202,10 per ounce.

Harga logam kuning ini telah turun sekitar 8 persen tahun ini seiring meningkatnya suku bunga AS, sengketa perdagangan dan krisis mata uang Turki. Para investor memarkir uang mereka dalam dolar, yang dipandang sebagai aset safe-haven

"Krisis ekonomi pasar yang muncul membuat mata uang sangat lemah dan menguntungkan dolar, yang terus menekan emas," kata Peter Fung, Kepala Perdagangan Wing Fung Precious Metals di Hong Kong.

Mata uang termasuk peso Argentina, lira Turki, Rand Afrika Selatan, real Brasil, rupiah Indonesia dan rupee India telah menderita dalam beberapa pekan terakhir.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang, mencapai posisi tertinggi sejak 24 Agustus di 95,410.

"Emas harus melacak pergerakan dolar dan ekspektasi suku bunga juga membebani logam mulia," tambah Fung.

Dolar AS yang lebih kuat membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, dengan permintaan safe-haven untuk emas tahun ini dibayangi greenback.

 

Pasar juga mengamati dengan seksama data ekonomi AS, termasuk survei manufaktur pada hari Selasa dan laporan pekerjaan pada hari Jumat, yang dapat mempengaruhi pergerakan emas minggu ini karena investor mencari petunjuk tentang laju kenaikan suku bunga AS.

Sementara itu, kekhawatiran atas eskalasi konflik perdagangan antara Amerika Serikat dan negara-negara lain telah membuat pasar turun.

Harga emas di pasar spot diprediksi dapat jatuh ke posisi USD 1.190 per ons, menurut analis teknikal Reuters Wang Tao.

Adapun harga perak turun 0,4 persen menjadi USD 14,40 pada hari Selasa, setelah jatuh ke level terendah dua minggu di USD 14,35.

Harga Platinum naik 0,3 persen ke posisi USD 785,70, sementara paladium turun 0,5 persen menjadi USD 973,90, setelah mencapai posisi tertinggi dalam 11 minggu.

Video Terkini