Sukses

Jonan Usul Subsidi Penyambungan Listrik Rp 1,2 Triliun

Dari anggaran Rp 1,21 triliun, bisa menomboki penyambungan listrik 2,4 juta rumah tangga tidak mampu.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan subsidi untuk penyambungan listrik sebesar Rp 1,21 triliun ke Komisi VII DPR RI. Usulan tersebut tercantum dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN).

Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, dalam komponen subsidi listrik, diusulkan tambahan sebesar Rp 1,21 triliun untuk subsidi pemasangan baru rumah tangga tidak mampu. Subsidi tersebut khusus untuk daya 450 Volt Amper (VA).

"Kami mengusulkan ada tambahan subsidi yang kami diskusikan dengan Kementerian Keuangan sebesar Rp 1,21 triliun untuk pasang baru 450 VA," kata Jonan, saat rapat dengan Komisi VII DPR, Jakarta, Kamis (6/9/2018).

Dari anggaran Rp 1,21 triliun, bisa menomboki penyambungan listrik 2,4 juta rumah tangga tidak mampu, dengan besaran subsidi Rp 500 ribu per rumah tangga. Atas adanya subsidi tersebut maka dapat mempercepat sambungan listrik pada keluarga tidak mampu.

"Kami sudah bicarakan dengan PLN, Kementerian Keuangan, subsidi menjadi Rp 500 ribu, itu bisa 2,4 juta keluarga segera dipasang listrik," tutur Jonan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Bukan di Daerah Terpencil

Menurut Jonan, rumah tangga yang akan mendapat subsidi penyambungan listrik letaknya bukan di wilayah terpencil yang belum terdapat jaringan kelistrikan, tetapi di wilayah yang sudah ada jaringan listriknya. Namun rumah tangga tersebut tidak mampu untuk menyambung listrik

"Untuk diketahui di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta ada calon pelanggan baru yang tidak mampu menyambung daya, bukan tidak mampu bayar bulanan. Ini bukan ditempat jauh-jauh, di DKI ada 30 ribu sampai 35 ribu yangtidak mampu menyambung listrik," tandasnya.‎

Untuk diketahui, dalam RAPBN 2019 subsidi listrik diusulkan Rp 57,67 triliun, terdiri dari subsidi tarif Rp 56,46 triliun dan subsidi pasang baru 450 VA Rp 1,21 triliun.