Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (persero) menjembatani kerjasama antara Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Indonesia (UI) dengan Russian State Agrarian University - Moscow Timiryazev Agricultural Academy (RSAU-MTAA).
Direktur Human Capital Management PLN Muhamad Ali mengatakan, terwujudnya kerjasama antara IPB dengan RSAU MTAA dan juga antara UI dengan RSAU MTAA sebagai rangkaian dari kunjungan kerja, yang diinisiasi PLN dengan membawa tujuh Perguruan Tinggi ternama di Indonesia ke beberapa instansi dan universitas di Rusia.
Menurutnya, keterikatan PLN dengan universitas harus terus diperkuat, dan diperluas jangkauannya ke internasional.
Advertisement
Baca Juga
“PLN sangat mendukung keterkaitan antara industri dengan instansi akademik, salah satu negara yang sangat baik mengimplementasikan hal ini adalah Rusia. Oleh karena itu PLN bersama dengan tujuh perguruan tinggi melakukan benchmarking ke Rusia, dan alhamdulillah terwujud langsung tandatangan MoU antara UI juga IPB dengan RSAU MTAA," kata Ali, di Jakarta, Jumat (7/9/2018).
Rektor IPB Arif Satria mengapresiasi PLN yang berhasil membantu mewujudkan kerjasama antar perguruan tinggi.
“Tentu ini adalah kesempatan yang sangat bagus sekali untuk perguruan tinggi negeri berkolaborasi dengan PLN, dan PLN telah memberikan akses kepada Perguruan Tinggi Negeri untuk membangun kerjasama dengan Perguruan Tinggi Negeri di Rusia,” tuturnya.
Arif menjelaskan, benchmarking seperti ini sangat menginspirasi bagi masa depan perguruan tinggi di Indonesia. Khusus untuk IPB, benchmarking ini menjadi sebuah anugerah karena bisa menandatangani nota kesepahaman kerjasama dengan RSAU-MTAA.
"Sekaligus kita bisa semakin memahami bagaimana pembangunan sektor energi di Rusia, ini menjadi inspirasi bagi penguatan energi di Indonesia," lanjut Arif.
Nota kesepahaman yang ditandatangani terfokus mengenai Pendidikan termasuk pertukaran mahasiswa, dosen, dan penelitian di berbagai bidang.
Kunjungan kerja PLN bersama delegasi, ke Rusia ini merupakan rangkaian kunjungan untuk pencapaian kerjasama dan benchmarking terhadap kemajuan teknologi yang dimiliki di Rusia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
S&P Dongkrak Peringkat PLN Jadi BBB-
Sebelumnya, lembaga pemeringkat internasional S&P Global Ratings menaikkan peringkat utang PT PLN (Persero) dari BB menjadi BBB- dengan prospek stabil.
Selain itu, S&P juga menaikkan peringkat utang jangka panjang PLN berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) dari BB menjadi BBB-. Ditambah surat utang yang diterbitkan oleh Majapahit B.V dan dijamin PLN.
"Kami meningkatkan peringkat utang PLN mencerminkan pandangan kami kalau pemerintah Indonesia mendukung mekanisme atau sistem yang mendukung kewajiban keuangan perusahaan secara berkelanjutan," tulis analis S&P dalam keterangan tertulis pada Selasa 21 Agustus 2018.
BACA JUGA
Perkembangan struktural selama bertahun-tahun dan meningkatkan koordinasi antara kementerian dalam 12-24 bulan terakhir akan perkuat pengawasan pemerintah terhadap PLN sebagai pemegang saham mayoritas PLN.
Sebagai pemegang saham, pemerintah mengawasi bagaimana kontrol terhadap strategi, peraturan perusahaan, manajemen, dan dewan direksi.
PLN memainkan peran penting dalam sektor kelistrikan Indonesia. Apalagi PLN juga dominasi sebagai perusahaan listrik terintegrasi secara vertikal. Ini juga sediakan listrik bersubsidi untuk beberapa konsumen.
"Kami berharap peran ini akan terus berlanjut di Indonesia.100 persen elektrifikasi dan memberi pertumbuhan kebutuhan ekonomi yang masih berkembang dengan populasi yang besar tersebar di Indonesia,” tulis laporan S&P itu.
S&P percaya pemerintah akan perluas dukungan keuangan dalam bentuk jaminan, modal dan pembayaran subsidi tepat waktu.
"Dalam pandangan kami, pemerintah mengawasi dan berkoordinasi yang memuaskan di antara berbagai kementerian sehingga berikan dukungan tepat waktu bagi PLN," tulis dia.
S&P yakin koordinasi antar kementerian dalam membantu pengawasan terhadap PLN dapat memperkuat perseroan. Koordinasi sangat penting untuk ambil tindakan koreksi tepat waktu.
Adapun PLN di bawah lingkup kementerian yang berbeda antara lain Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Departemen Keuangan.
"Pemerintah pertahankan pengaruh signifikan atas PLN melalui berbagai kementerian, memberikannya banyak cara untuk identifikasi risiko yaitu Kementerian ESDM dan BUMN," tulis laporan tersebut.
Sedangkan kementerian keuangan memantau ketat PLN dari penyaluran pembayaran subsidi, kaji ulang pendanaan dan kebutuhan pembayaran utang setiap bulan. Pemantauan ini mencerminkan pentingnya utang PLN.
Adapun prospek stabil PLN dalam 12-24 bulan ke depan mencerminkan peringkat yang kuat dan harapannya perseroan dapat berlanjut mendapatkan manfaat dari dukungan pemerintah.
Advertisement