Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (Antam) mencatatkan pertumbuhan kinerja operasi dan keuangan yang signifikan pada semester I 2018.
Antam mencatatkan laba bersih pada sebesar Rp 344,45 miliar, tumbuh 169 persen dibandingkan rugi bersih sebesar Rp 496,12 miliar pada semester I 2017.
Kinerja keuangan Antam yang solid juga terefleksikan dari pertumbuhan Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) tercatat sebesar Rp 1,38 triliun tumbuh 249 persen dibandingkan dengan capaian EBITDA periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 397 miliar.
Advertisement
Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo menjelaskan, pertumbuhan kinerja keuangan Antam yang positif terutama disebabkan dari pertumbuhan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama.
Baca Juga
"Selain itu juga karena peningkatan efisiensi yang berujung pada stabilnya level biaya tunai operasi Antam," kata Arie dalam keterangannya, Jumat (7/9/2018).
Hingga Juli, penjualan bersih Antam tercatat sebesar Rp 11,82 triliun, meningkat tajam sebesar 292 persen dibandingkan periode yang saha tahun lalu yang sebesar Rp 3,01 triliun.
Komoditas emas merupakan komponen terbesar pendapatan Perusahaan, berkontribusi sebesar Rp 8,20 triliun atau 69 persen dari total penjualan bersih semester I 2018.
Kinerja keuangan Antam tercermin pula pada kenaikan outlook corporate credit rating S&P Global Antam tahun 2018 dari rating B-/outlook stabil menjadi rating B-/outlook positif seiring dengan outlook pertumbuhan positif kinerja produksi dan penjualan komoditas Antam sepanjang periode 12 bulan ke depan.
Pertumbuhan positif kinerja operasi dan penjualan komoditas utama ANTAM hingga Juli 2018, tercermin pada volume produksi feronikel yang mencapai 12.811 ton nikel dalam feronikel (TNi), naik 37 persen (YoY).
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penjualan Feronikel
Sejalan dengan pertumbuhan volume produksi, penjualan feronikel tercatat sebesar 12.579 TNi atau naik sebesar 90 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 6.634 TNi.
Penjualan feronikel ini merupakan kontributor terbesar kedua dari total penjualan bersih Antam, menyumbang Rp2,47 triliun atau 21 persen dari total penjualan bersih selama semester 1 2018.
Peningkatan performa produksi feronikel Antam yang didukung dengan kestabilan operasional pabrik feronikel Antam yang optimal menempatkan Antam menjadi salah satu produsen feronikel global dengan biaya tunai operasi yang rendah ditengah volatilitas harga bahan bakar minyak dan batu bara internasional.
Untuk komoditas emas, pada semester 1 2018 total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung mencapai sebesar 1.041 kg atau naik 3 persen dibandingkan tahun lalu sebesar 1.013 kg. Sedangkan volume penjualan emas Antam tercatat sebesar 13.760 kg atau naik tumbuh sebesar 317 persrn dibandingkan periode sama 2017 yang mencapai 3.298 kg.
"Peningkatan penjualan tersebut seiring dengan upaya Antamuntuk meningkatkan utilitas pengolahan pabrik pemurnian serta pengembangan pasar emas Antam baik domestik dan ekspor yang didukung dengan pegembangan inovasi produk Logam Mulia Antam," tambah Arie.
Sebagai upaya meningkatan nilai tambah produk emas, pada bulan April 2018 ANTAM melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia meluncurkan emas batangan Batik Indonesia Seri II.
Advertisement