Sukses

Ridwan Kamil Bakal Tukar Dolar AS Hasil Perjalanan Dinas

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil akan menukar tabungan dolar Amerika Serikat (AS) ke rupiah.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil akan menukar tabungan dolar Amerika Serikat (AS) ke rupiah.

Hal ini untuk membantu menguatkan kembali nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar AS dalam sepekan.

"Saya akan tukarkan tabungan dolar," kata Ridwan Kamil saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (7/9/2018).

Namun, pria yang karib disapa Emil ini enggan mengungkap nominal dolar AS yang akan dikonversi. Ia berkilah dolar AS yang dimilikinya adalah sisa perjalanan dinas ke luar negeri saat menjabat Walikota Bandung.

"Saya enggak tahu nominalnya, istri saya yang tahu. Bukan investasi khusus, (dolar yang dimiliki) sisa perjalanan dinas, disimpan," kata dia.

Emil berharap, para pengusaha besar pun melakukan hal yang sama sebagai bukti nasionalisme. Masyarakat Jawa Barat pun diimbau untuk memilah pembelian kebutuhan tidak melulu impor.

Di samping itu, Emil mengingatkan agar pelemahan rupiah tidak disikapi dengan kepanikan. Pelemahan mata uang terhadap dolar AS bukan hanya di Indonesia, tapi terjadi di lebih 12 negara, paling parah terjadi di Turki.

"Pastikan perkuat konsumsi barang lokal. Waktu krisis moneter kita survive karena 60 persen produksi dalam negeri dikonsumsi dalam negeri," ujar dia.

Disinggung mengenai kemungkinan adanya dampak berupa inflasi, Emil meminta para pemangku kebijakan di Pemerintah Pusat untuk mengantisipasinya.

"Inflasi itu dampak dari kebijakan nasional. Kami  bertugas sebagai memastikan konsumsi barang impor bisa kita kendalikan," kata dia.

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN) terakhir, total kekayaan Ridwan Kamil sebesar Rp 13,305,083,657.

Menjelang akhir pekan, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) pada 7 September 2018 di kisaran 14.884 per dolar AS. Rupiah menguat tujuh poin dari posisi 6 September 2018 di kisaran 14.891 per dolar AS.

 

Reporter: Aksara Bebey

Sumber: Merdeka.com

2 dari 2 halaman

Rupiah Menguat, Bos BI Apresiasi Pemerintah dan Pengusaha

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan penguatan rupiah tidak bisa lepas dari peranan pemerintah dan para pengusaha.

Pemerintah selama ini terus berupaya mengeluarkan beberapa kebijakan untuk mendukung penguatan nilai tukar rupiah.

"Saya tentu apresiasi kepada pemerintah yang telah dan akan terus mekakukan langkah-langkah konkrit untuk menurunkan defisit transaksi berjalan (CAD). Saya garisbawahi konkrit karena memang sejumlah langkah telah dan akan terus dilakukan," ujarnya.

Beberapa langkah tersebut diantaranya adalah penerbitan kebijakan baru dimana pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 66 Tahun 2018 yang mengatur pemberian insentif pada minyak kelapa sawit (biodiesel) yang dicampur seluruh jenis solar, untuk menjalankan program campuran 20 persen Biodiesel dengan solar (B20).

Hal tersebut bertujuan untuk menyehatkan defisit transaksi berjalan atau Current Account Defisit (CAD) sebab dapat menekan impor.

Selain itu, pemerintah juga baru saja mengeluarkan Petaturan Menteri Keuangan (PMK) yang resmi merevisi naik tarif Pajak Penghasilan (PPh) 22 untuk 1.147 barang impor.

Pengenaan tarif ini dikelompokkan menjadi tiga bagian pos tarif sesuai dengan tingkat kepentingan barang di dalam negeri.

"B20 kan sudah implementasi terus kemarin bu menkeu (Sri Mulyani) sudah mengumumkan mengenai PPh impor," ujarnya.

Selain itu, Perry juga menegaskan bahwa sektor pariwisata juga telah memberi sumbangsih bagi penguatan cadangan devisa sehingga membantu penguatan rupiah.

"Langkah ini saya meyakini bahwa defisit CAD akan menurun tidak hanya tahun ini tapi juga tahun depan akan turun signifikan. Dan karena itu juga akan mendukung stabilitas nilai tukar rupiah." kata dia. 

Selain itu, Perry juga mengapresiasi para pengusaha yang telah menukar valuta asing (valas) yang mereka miliki.

"Juga apresiasi para pengusaha yang mempunyai devisa khususnya valas dan menjual valasnya, itu menambah supplai di pasar sehingga dua hari ini supplai demmand terus berlangsung dan itu juga bagian penting mengenai pergerakan nilai tukar yang stabil dan hari ini menguat." kata Perry.

Dia juga menegaskan BI akan terus berkomitmen menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan melakukan intervensi pasar.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Â