Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung melemah dalam sepekan pada periode 31 Agustus 2018-7 September 2018.
IHSG turun 2,8 persen dari posisi 6.018,46 pada Jumat 31 Agustus 2018 menjadi ke posisi 5.851,46 pada perdagangan Jumat 7 September 2018.Demikian mengutip dari keterangan tertulis Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (8/9/2018).
Sedangkan kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) merosot 2,85 persen menjadi Rp 6.589,81 triliun pada Jumat 7 September 2018 dari posisi 31 Agustus 2018 Rp 6.783,26 triliun.
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian juga turun 2,8 persen menjadi 344.541 kali transaksi dari 354.462 transaksi pada penutupan pekan lalu.
Rata-rata volume perdagangan susut 7,43 persen menjadi 8,51 miliar unit saham dari 9,19 miliar pada pekan sebelumnya. Rata-rata nilai transaksi harian perdagangan turun 10,52 persen menjadi Rp 7,16 triliun dari posisi pada pekan lalu sebesar Rp 7,99 triliun.
Sedangkan investor asing jual saham mencapai Rp 2,86 triliun. Sepanjang tahun berjalan 2018, investor jual saham Rp 53,05 triliun.
Pada pekan ini, BEI mencatatkan obligasi berkelanjutan Indonesia Eximbank IV Tahap II tahun 2018 yang diterbitkan oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia yang dicatatkan senilai Rp 2,5 triliun pada Kamis 6 September 2018.
Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2018 adalah 63 emisi dari 41 perusahaan tercatat senilai Rp 77,71 triliun.
Dengan pencatatan itu, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumalh 286 emisi senilai Rp 344,69 triliun diterbitkan oleh 79 perusahaan tercatat.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 89 seri dengan nilai nominal Rp 2,2 triliun dan USD 200 juta. Sementara itu,Efek BeragunAset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp10,48 triliun.
IHSG Menanjak 75,37 Poin
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat 7 September 2018, IHSG menguat 75,37 poin atau 1,3 persen ke posisi 5.851,46. Indeks saham LQ45 menanjak 1,87 persen ke posisi 926,69. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
Sebanyak 245 saham menanjak sehingga mengangkat IHSG. 122 saham melemah dan 125 saham diam di tempat.Menjelang akhir pekan ini, IHSG berada di posisi tertinggi 5.851,46 dan terendah 5.769,25.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 311.666 kali dengan volume perdagangan saham 8,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,4 triliun. Investor asing jual saham Rp 125,96 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.838.
Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham perdagangan melemah 0,11 persen. Sektor saham aneka industri menanjak 4,42 persen dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi menguat 2,89 persen dan sektor saham manufaktur mendaki 2,56 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham GDST naik 30,34 persen ke posisi 189 per saham, saham GWSA melonjak 25,19 persen ke posisi 164 per saham, dan saham ESSA mendaki 24,76 persen ke posisi 262 per saham.
Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham BUVA turun 24,81 persen ke posisi 200 per saham, saham PGLI tergelincir 12,10 persen ke posisi 218 per saham, dan saham TRIO susut 10,48 persen ke posisi 222 per saham.
Bursa Asia pun bervariasi menjelang akhir pekan ini. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah tipis 0,01 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi merosot 0,26 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,80 persen.
Selain itu, indeks saham Thailand susut 0,48 persen, indeks saham Singapura melemah 0,49 persen, indeks saham Taiwan turun 0,71 persen. Sedangkan indeks saham Shanghai menguat 0,40 persen.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, pelaku pasar tentu apresiasi peran peran pemerintah dalam jaga stabilitasn fundamental makro ekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan di tengah ketidakpastian global. Hal itu membuat IHSG lanjutkan penguatan menjelang akhir pekan ini.
"IHSG masih lanjutkan reli penguatannya. Di sisi lain, menguatnya rupiah terhadap dolar AS juga memberikan sentimen positif terhadap penguatan IHSG," ujar dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement