Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 35.010 Jemaah Haji dari 85 Kelompok Terbang (Kloter) telah kembali ke Tanah Air melalui enam bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I pada periode Debarkasi Angkutan Haji 28 Agustus hingga 6 September 2018.
Adapun enam bandara Angkasa Pura I yang menjadi pusat Debarkasi Haji yaitu Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Bandara Adi Soemarmo Surakarta, Bandara Internasional Lombok dan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin.
Hingga 6 September 2018, di Bandara Juanda telah tiba sebanyak 13.903 Jemaah Haji dari 31 kloter, di Bandara Adi Soemarmo Solo telah tiba sebanyak 10.760 Jemaah Haji dari 30 Kloter, di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar telah tiba sebanyak 6.341 Jemaah Haji dari 14 Kloter.
Advertisement
Baca Juga
Kemudian di Bandara Internasional Lombok telah tiba sebanyak 2.719 Jemaah Haji dari 6 Kloter, di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin telah tiba sebanyak 1.287 Jemaah Haji dari 6 Kloter dan di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan telah tiba sebanyak 454 Jemaah Haji dari 1 Kloter.
"Secara umum pelaksanaan dan pelayanan Debarkasi Angkutan Haji 2018 pada periode 28 Agustus - 6 September 2018 di ke-enam bandara yang kami kelola berjalan lancar dan aman. Kami secara khusus terus melakukan koordinasi secara baik dengan stakeholder terkait agar kualitas pelayanan dapat terjaga demi mendukung kelancaran kepulangan Jemaah Haji ke Tanah Air," kata Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi kepada wartawan, Sabtu (8/9/2018).
Periode pelaksanaan Debarkasi Angkutan Haji 2018 di enam bandara Angkasa Pura I berlangsung pada 28 Agustus - 26 September 2018.
Adapun rincian kedatangan Kloter Haji sebagai berikut: Bandara Juanda Surabaya dijadwalkan akan menerima sebanyak 83 Kloter, Bandara Adi Soemarmo Surakarta akan menyambut sebanyak 95 Kloter, Bandara Sultan Hasunuddin Makassar akan menyambut sebanyak 35 Kloter, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan akan menyambut sebanyak 13 Kloter, Bandara Syamsuddin Noor akan menyambut 17 Kloter dan Bandara Internasional Lombok sebanyak 10 Kloter.
"Kami ucapkan selamat datang dan kembali ke Tanah Air kepada para Jemaah Haji. Semoga menjadi haji yang mabrur dan dapat bertemu kembali dengan keluarga dalam keadaan sehat," pungkas Faik Fahmi.
AP I Ajak Pengusaha Investasi di Bandara
Sebelumnya, PT Angkasa Pura I (Persero) mengumpulkan para pengusaha dan membuka peluang kerja sama di berbagai bandara.
Ini seiring akan beroperasinya beberapa bandara lain yang ditargetkan selesai 2019 dan 2020. Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I, Devy Suradji mengatakan, ada tiga proyek pengembangan bandara yang sedang dilakukan oleh Angkasa Pura I.
Proyek itu bagian dari proyek strategis nasional (PSN), yaitu Bandara Ahmad Yani Semarang, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, dan Bandara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo. Bahkan, Bandara Ahmad Yani sudah mulai beroperasi sejak Juni 2018 lalu meskipun pembangunannya belum tuntas seratus persen.
"Selain itu, Angkasa Pura I juga melakukan pengembangan bandara lainnya, seperti Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, T3 Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Lombok Praya, Bandara Sam Ratulangi Manado, dan Bandara El Tari Kupang," kata Devy kepada wartawan, Kamis 6 September 2018.
Pengembangan sembilan bandara tersebut merupakan solusi untuk mengatasi lack of capacity yang terjadi di bandara-bandara tersebut. Kapasitas bandara tidak dapat mengimbangi pertumbuhan trafik penumpang yang meningkat signifikan setiap tahunnya.
Misalnya di Bandara Ahmad Yani Semarang, yang hanya memiliki kapasitas 800 ribu penumpang per tahun, namun pada 2017 lalu dipaksa melayani 4,4 juta penumpang.
Dengan beroperasinya terminal baru, Bandara Ahmad Yani Semarang kini dapat melayani 6,9 juta penumpang per tahun atau hampir sembilan kali lipat.
Pada 2017, 13 bandara Angkasa Pura I melayani hampir 90 juta penumpang, tumbuh 6 persen dibanding tahun sebelumnya.
Berdasarkan survei Customer Satisfaction Index (CSI) yang dilakukan oleh Indonesia National Air Carriers Association (INACA), 40 persen penumpang tersebut melakukan perjalanan lebih dari 5 kali dalam setahun. Lalu 64 persen penumpang melakukan aktivitas berbelanja di bandara.
Potensi pertumbuhan trafik penumpang yang relatif tinggi dari tahun ke tahun serta massifnya pengembangan bandara-bandara tersebut merupakan peluang yang bagus bagi para pelaku bisnis ritel untuk menjadi mitra usaha di bandara.
"Untuk itu kami mengundang para pebisnis dan pemilik merek untuk bergabung sebagai mitra usaha di bandara-bandara Angkasa Pura I, bersama-sama tumbuh bersama Angkasa Pura I, memberikan pelayanan dan pengalaman unik di bandara kepada para pengguna jasa,” ujar Devy.
Devy menuturkan, keberadaan mitra usaha di bandara secara otomatis akan meningkatkan kinerja bisnis bandara. Para mitra usaha ini juga berperan dalam menambah kenyamanan di bandara.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement