Liputan6.com, Balikpapan - Pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) di Kalimantan Timur (Kaltim) yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) kini masih terkendala beberapa permasalahan awal seperti pembebasan lahan. Agar dapat beroperasi penuh pada 2019, perkara pembebasan lahan tersebut ditargetkan dapat tuntas pada Oktober tahun ini.
Kepala Badan Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XII Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Refly Ruddy Tangkere, menyatakan masih ada sekitar 8 persen lahan di area proyek tol yang belum terbebas.
"Khusus untuk pembebasan lahan, saat ini progres-nya secara total kurang lebih 92 persen. Itu dari segi administrasi, karena ada beberapa kondisi yang saat ini masih diselesaikan di tingkat pengadilan," jelas dia di Balikpapan, seperti dikutip Minggu (9/9/2018).
Advertisement
Dia menjelaskan, masalah pembebasan lahan ini cukup banyak dan sangat bervariasi, mulai dari kepemilikan lahan ganda hingga perkara tanam tumbuh di daerah Taman Hutan Rakyat (Tahura) Bukit Soeharto.
"Masyarakat berharap ada pembayaran penggantian ganti rugi tanam tumbuh di daerah Tahura. Namun yang namanya tanah negara tidak boleh ada hal itu. Ini yang lagi diselesaikan," terangnya.
Dengan membawanya ke ranah pengadilan, ia berharap, kasus tanah ini mampu dituntaskan secara keseluruhan pada Oktober 2018. Proyek Tol Balsam sepanjang 99,35 km ini dikerjakan dalam lima seksi.
Seksi I ditangani lewat sumber dana APBD Kaltim, sementara Seksi II-IV menjadi milik PT Jasa Marga (Persero) Tbk lewat anak usaha PT Jasamarga Balikpapan-Samarinda, sedangkan Seksi V digarap lewat sokongan APBN dan pinjaman dari kontraktor China.
Refly melanjutkan, pengerjaan Tol Balikpapan-Samarinda saat ini terus dikebut agar penyelesaiannya bisa dipercepat menjadi akhir Maret 2019. Tol ini merupakan cikal bakal dari tol trans Kalimantan.
"Secara total, progres Tol Balsam saat ini kurang lebih 66 persen. Diharapkan pada April 2019 ini akan selesai. Bahkan kita akan lakukan percepatan agar bisa fungsional akhir Maret 2019," pungkas dia.