Liputan6.com, Jakarta - Harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) terkendali karena pasokan beras dari daerah masih normal.
Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prasetyo Adi menyatakan stok dalam gudang PIBC melimpah, tersimpan 40 ribu ton lebih beras.
Memang ada sedikit kenaikan harga sekitar 3 persen. Namun, menurut Arief, ini masih tergolong wajar dan cenderung sementara. Terlebih sebentar lagi petani akan panen raya.
Advertisement
Baca Juga
"Tahun ini lebih terkontrol (kenaikan harga) dari sebelumnya, karena kenaikan harga pada periode bulan sebelumnya sama 3,8 persen tapi tahun lalu 7,4 persen," ujar Arief dalam keterangan tertulis, Senin (10/9/2018).
Dengan kondisi ini, Arief mengingatkan agar Bulog yang ditugasi melakukan operasi pasar beras untuk mengendalikan harga, tidak terlalu agresif.
Dia khawatir stok di pasar akan banjir dan membuat harga menjadi tertekan sehingga mengganggu petani. Terlebih mengingat pasokan dari daerah juga masih lancar sekitar 3 ribu-5 ribu ton per hari.
"OP Bulog dengan menyalurkan beras ke pasar retail tidak efektif dan tidak perlu. Ini justru akan menekan harga dan menyakiti petani yang secara bergantian di berbagai daerah sedang panen," tegas Arief.
Dia melanjutkan, selama ini petani mengeluhkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang terlampau rendah di angka Rp 3.700 per kilogram, karena di bawah biaya produksi. Adapun saat ini petani menikmati harga gabah yang baik, yaitu Rp 5.000-5.500 per kilogram (kg).
Operasi Pasar
Sebelumnya pemerintah melalui Menteri Perdagangan menugasi Perum Bulog untuk menyiapkan operasi pasar beras. Penugasan ini menjadi bagian dari langkah pemerintah menjaga inflasi 3,5 persen sesuai target Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2018. Perum Bulog menyatakan siap menjalani penugasan ini, dengan stok beras sebanyak 2,2 juta ton.Â
"Jumlah ini cukup untuk menjaga harga beras hingga musim panen berikutnya," ujar Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh.
Terkendalinya harga dan pasokan beras, menunjukkan janji dan optimisme pemerintah untuk menjaga ketersediaan beras di tengah kemarau. Kekhawatiran akan menurunnya produksi karena sejumlah daerah penghasil beras mengalami kekeringan, sejauh ini belum terbukti. (Yas)
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement