Sukses

Percepat Pembangunan, Kadin NTB Bangun Depo Bangunan di 5 Kecamatan

Menteri PUPR telah memberikan tugas kepada Kadin Indonesia untuk membuka toko-toko material konstruksi.

Liputan6.com, Jakarta - Dukungan bagi percepatan pemulihan paska gempa di Nusa Tenggaran Barat (NTB), terus dilakukan. Salah satunya penyediaan bahan bangunan. Hal ini dilakukan agar masyarakat mudah mendapatkannya bahan untuk membangun kembali rumahnya yang rusak.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya telah memberikan tugas kepada Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk membuka toko-toko material konstruksi.

"Kami serahkan pada Kadin NTB untuk membuka depo bahan material. Dan sudah ada 8.000 material konstruksi untuk perbaikan bangunan," kata dia dalam rapat penanganan gempa NTB, di DPR RI, Jakarta, Selasa (10/9/2018).

Menurut dia, hingga saat ini sudah terbangun depo-depo penjualan bahan bangunan yang diinisiasi oleh Kadin NTB tersebut sudah mulai beroperasi di 5 kecamatan.

"Sudah ada di lima Kecamatan, seperti di Pemenang, Tanjung, Kayangan, Bayan dan Gangga," kata Basuki.

Sementara untuk ketersediaan air baku, pihaknya memanfaatkan sumur air tanah di kawasan Lombok dan Sumbawa. Saat ini sudah ada 884 sumur yang akan memasok air baku bagi masyarakat.

"Kemudian untuk jalan dan jembatan yang sebagian sudah mulai diperbaiki. Kami bentuk tim masing-masing berisi sembilan orang terdiri dari Balitbang, fasilitator, relawan dan TNI, untuk bisa mendampingi masyarakat untuk bangun rumah," tandasnya.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pemerintah Akan Perbaiki 80 Ribu Rumah Korban Gempa Lombok Selama 6 Bulan

Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, pemerintah memberikan target untuk pemulihan bangunan pascagempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Setidaknya ada sekitar 80 ribu rumah yang akan segera diselesaikan pembangunannya dalam jangka waktu enam bulan ke depan.

"Ketika para korban kembali ke rumah masing-masing, rumah itu kan sedang disiapkan konstruksinya oleh KemenPUPR. Insyaallah dalam waktu enam bulan bisa selesai seluruh bangunan konstruksinya. Sekitar 80 ribu rumah itu kita tinggal menunggu verifikasi dari kepala daerah," kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/9/2018).

"Sedang bangunan lain yang berkaitan dengan fasilitas sosial itu kami targetkan setahun. Seperti masjid, sekolah, rumah sakit," ucap dia.

Agus juga menjelaskan, saat ini pemerintah juga fokus menangani trauma psikis bagi para korban gempa Lombok. Setidaknya ada 90 pendamping layanan kejiwaan yang disebar pada 12 titik wilayah korban gempa.

"Rehab sosial itu fokusnya pada program-program trauma healing dan sudah dipersiapkan sekitar 90 pendamping layanan psikologi sosial yang sudah kami sebar di sekitar 12 titik di seluruh NTB, Lombok dan Sumbawa," ucap Agus.

Sebelumnya, Kepala Sub-Tanggap Darurat Bencana Palang Merah Indonesia (PMI), Ridwan Sobri Carman, mengatakan pemulihan psikologis para korban gempa di Lombok, NTB masih diperlukan. Sebab, banyak korban trauma akibat gempa yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Perlu dilakukan sangat masif. Karena katakanlah yang masih utuh seperti kita normal saja masih takut untuk masuk ke rumahnya," kata Ridwan di dalam sebuah diskusi bertajuk "Lombok Status Bencana dan Kita" di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (24/8/2018).