Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu (12/9/2018).
Hasilnya, Ari Ashkara menjabat sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia yang baru menggantikan Pahala N. Mansury. Bagaimana harapan para pegawai garuda terhadap kinerja Direktur Utama baru Garuda Indonesia ini? Ketua APG Kapten Bintang Hardiono mengaku meminta dua hal.
"Yang perlu diperbaiki di direksi yang baru, pertama, bisa komunikasi dengan seluruh bagian, yang bisa mengakibatkan program itu berjalan dengan baik," kata Bintang kepada Liputan6.com, Rabu pekan ini.
Advertisement
Baca Juga
Kedua, Garuda Indonesia adalah maskapai bintang lima. Untuk itu dirinya meminta kepada pimpinan baru untuk tidak main-main dengan faktor keamanan. "Mereka harus memahami betul safety dan tidak boleh ditawar," tegas dia.
Bintang mengungkapkan, dirinya percaya kepada pemegang saham mengenai apa yang terbaik untuk Garuda Indonesia. Siapapun yang menggantikan Pahala, dipercaya bisa membawa Garuda Indonesia terbang lebih tinggi lagi. (Yas)
Â
Gelar RUPSLB
Sebelumnya, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada hari ini. Adapun salah satu yang diagendakan terkait perubahan susunan manajemen.
Berdasarkan informasi, perubahan yang akan dilakukan adalah posisi Direktur Utama yang kini dijabat Pahala N Mansury. Benarkah itu?
"Memang salah satu agenda yang diajukan adalah perubahan direksi, tapi untuk kepastiannya kita tunggu saja nanti hasil RUPSLB," kata salah satu sumber Liputan6.com, Rabu 12 September 2019
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti ditulis Senin 10 September 2018, ada sejumlah agenda acara yang akan diputuskan dalam RUPSLB.
Pertama, laporan kinerja perseroan semester I 2018. Mata acara ini sehubungan dengan ada usulan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku pemegang saham seri A melalui Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor:S-476/MBU/07/2018 pada 19 Juli 2018 perihal penyelenggaraan RUPSLB.
Kedua, laporan perkembangan rencana transaksi penerbitan obligasi global dan pendanaan perseroan tahun 2018. Mata acara ini sehubungan dengan perkembangan rencana penerbitan obligasi global perseroan yang disetujui dalam RUPSLB 19 April 2018 serta terkait laporan rencana pendanaan perseroan pada 2018.
Ketiga, perubahan pengurus perseroan. Mata acara ini sehubungan dengan adanya usulan tambahan mata acara dari Kementerian BUMN selaku pemegang saham seri A Dwiwarna perseroan melalui Surat Menteri BUMN Nomor:S-836/MBU/D5/08/2018 tanggal 13 Agustus 2018 perihal usulan tambahan mata acara RUPSLB.
Sebelumnya, seperti dikutip dari Antara, Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Pahala N Mansury menyebutkan pergantian direksi maskapai milik pemerintah itu merupakan kewenangan pemegang saham.
"RUPS itu adalah kewenangan pemegang saham, kita tunggu saja bagaimana putusan pemegang saham, saya belum dapat bocoran," katanya usai penandatanganan kerja sama Garuda dengan Citilink Indonesia dan Whitesky Aviation di Jakarta, Senin.
Pahala menanggapi rumor pergantian direksi Garuda Indonesia yang disebut-sebut akan dilakukan pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Rabu.
Ia mengaku tidak mengetahui apakah dirinya akan diganti, karena semuanya menunggu keputusan pemegang saham.
Namun, Pahala mengaku siap menerima segala keputusan yang disepakati RUPSLB nanti.
"Kalau namanya ditugaskan ya harus siap, misalnya diganti. Saya harapkan program yang sudah ada di Garuda ini bisa terus berjalan," katanya.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement