Sukses

Pembayaran Pembebasan Lahan di Tol Kunciran-Serpong Selesai Oktober

Kementerian PUPR menyatakan hanya tiga persen tanah saja yang masih belum terbebas pembebasan lahan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, ganti rugi lahan pembangunan tol Kunciran-Serpong akan dibayarkan Oktober 2018.

Ganti rugi itu bagi warga yang tanahnya tergusur akibat proyek sepanjang 11,19 km tersebut. "Saya sudah telepon bu Ari dari ATR tadi. Untuk semua tanah ini nanti akan dirapatkan hari Rabu (minggu depan), September ini semua harus selesai. September musyawarah, Oktober dibayar," tutur dia di Jakarta, Jumat (14/9/2018).

Basuki menambahkan, pembayaran yang akan dilakukan Oktober 2018 nanti telah disetujui oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.

"Menteri keuangan sudah setuju pembayaran sesuai Dipa Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). Mereka setuju untuk dibayarkan LMAN melalui talangan dulu," ujar dia.

Untuk saat ini, Basuki mengatakan hanya tiga persen saja tanah yang masih belum terbebas untuk kepentingan pembebasan lahan. Meski begitu, ia menekankan porsi tersebut cukup krusial untuk didiskusikan.

"Proses pembebasan lahan sudah 97 persen, yang belum 3 persen. September ini kita yakin bisa capai 100 persen," kata dia.

Oleh karena itu, Basuki optimistis tol Kunciran-Serpong dapat beroperasi sesuai target yakni April 2019. "Jadi apa yang disampaikan tadi, kami yakin tol Kunciran-Serpong ini semua bisa beroperasi 2019. Dan saya yakin pasti akan terselesaikan" tambah Basuki.

 

2 dari 2 halaman

Pembangunan Tol Kunciran-Serpong Capai 66,43 Persen

Proyek pembangunan jalan tol Kunciran-Serpong ditargetkan rampung pada April 2019. Kemajuan pembangunan tol Kunciran-Serpong itu telah mencapai 66,43 persen hingga pertengahan September 2018.

"Progres konstruksi untuk paket I itu 63,43 persen sedangkan paket II 71,82 persen jadi total paket I dan II sebesar 66,43 persen. Itu hingga hari ini," tutur Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat meninjau proyek pembangunan tol itu di Jakarta, Jumat (14/9/2018).

Basuki menambahkan, pembebasan lahan memang menjadi salah satu kendala dalam penyelesaian proyek sepanjang 11,19 km itu. Meski demikian, ia meyakinkan masalah tanah akan dapat teratasi.

"Semua itu tergantung tanah, ini berlaku untuk semua pembangunan jalan tol. Kalau tanah selesai, konstruksi bisa tambah alat, orang material juga jadi cepat," ujar dia.

Lebih lanjut, Basuki menekankan, dengan ada pembangunan tol Kunciran-Serpong ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian. Itu karena dapat menekan biaya logistik sehingga menjadi lebih murah.

"Ini banyak ditunggu masyarakat Cinere, saya selalu ditanya kapan ini selesai. Harapanya dengan tol ini tidak hanya meningkatkan perekonomian tapi logistik juga lebih lancar karena lebih murah," ujar Basuki.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Â