Sukses

Di Pertemuan IMF-Bank Dunia, Pemerintah Bakal Sampaikan Pesan Soal Indonesia Baru

Pemerintah mengusung tagline “Voyage to Indonesia”, yang berarti perjalanan menuju tempat baru atau penemuan baru.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan tahunan IMF–WB (Bank Dunia) 2018 pada Oktober 2018. Acara akbar yang digelar di Nusa Dua Bali ini merupakan pertemuan di bidang ekonomi dan keuangan yang pertamakalinya digelar di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan, dalam pertemuan ini akan hadir sejumlah Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara anggota serta sejumlah tokoh pengusaha, akademisi, NGO dan media.

Sebagai tuan rumah Pertemuan tahunan IMF-WB 2018, Indonesia telah jauh hari mempersiapkan pertemuan ini. Tujuannya, selain agar berjalan dengan lancar, pemerintah Indonesia berharap mendapatkan sejumlah keuntungan di sektor ekonomi, perbankan, investasi dan pariwisata.

"Pemerintah pun sedari awal telah menyatakan akan mengambil kesempatan besar, untuk dapat mereposisikan Indonesia di mata dunia khususnya dalam peningkatan cadangan devisa, perdagangan dan investasi, pariwisata serta kepemimpinan Indonesia di kawasan," jelas Luhut dalam keterangan tertulis, Senin (17/9/2018).

Memaknai pertemuan ini, Pemerintah mengusung tagline “Voyage to Indonesia”, yang berarti perjalanan menuju tempat baru atau penemuan baru.

Konsep itu dipilih karena pelbagai pertimbangan, antara lain: Indonesia sebagai salah satu negara maritim terbesar di dunia, Indonesia akanmenjadi pusat perhelatan, tempat negara-negara dunia akan ‘menyandarkan kapalnya’ ke Indonesia, Indonesia telah melakukan berbagai reformasi, meningkatkan daya tahan ekonomi dari tekanan domestik maupun global.

Selaku fasilitator Pertemuan Tahunan IMF-WB 2018, Indonesia menegaskan akan mengambil peran strategis, yakni dengan memberikan pesan kepada dunia tentang “Indonesia Baru.”

Bahwa “Indonesia ialah negara yang reformed, resilient (daya tahan yang pejal), dan progresif, sehingga keberadaan “Indonesia Baru” itu mendukung tercapainya pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.

 

2 dari 2 halaman

Perputaran Uang saat Pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali Capai Rp 880 Miliar

Sebelumnya, menuju Pertemuan Tahunan IMF dan Bank Dunia yang diseleggarakan di Bali pada 12-14 Oktober, BNI mendapat kepercayaan dari Panitia Nasional sebagai bank yang beroperasi secara penuh di main campus atau lokasi utama penyelenggaraan di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali.

Tidak hanya itu, BNI pun terpilih sebagai menjadi Official Bank Partner yang bertanggung jawab melayani cash management bagi Panitia Nasional.

Nantinya, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral seluruh dunia yang hadir di Bali akan menggunakan kartu Debit Virtual Account yang diterbitkan BNI. Virtual Account BNI ini didukung oleh teknologi dan sistem yang memungkinkan pemilik rekening untuk memantau setiap transaksi dari setiap rekening virtualnya, sekaligus mengelola rekening Virtual Account-nya. 

"Melalui Portal, pemilik rekening dapat dengan mudah mengaktivasi & menonaktifkan rekening virtual account yang terafiliasi dengan Kartu Debit. Dengan kemampuan tersebut, Kartu Debit Virtual Accountsangat cocok dipergunakan sebagai Kartu Debit Corporate, karena perusahaan dapat memantau & mengendalikan pengeluaran perusahaan, seperti perjalanan dinas pegawai atau pengeluaran operasional kantor cabang,” jelas Corporate Secretary BNI Kiryanto pada Minggu 9 September 2018.

Infrastruktur pelayanan yang maksimal pun telah dipersiapkan BNI. Ini untuk menunjukkan pada pemimpin dunia bahwa Indonesia memiliki kualitas layanan kelas dunia.

Di antara infrastruktur yang dipersiapkan adalah Infrastruktur pelayanan perbankan yang telah disiapkan BNI meliputi penyediaan kantor Cabang, ATM, mesin Electronic Data Capture (EDC), Money Changer, dan Automotive Branch (OBranch).

Saat Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia tersebut berlangsung, Kantor Layanan BNI tetap dapat melayani nasabah BNI, sekaligus melayani 15.000 peserta Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia. Layanan utama yang diperkirakan akan banyak dibutuhkan oleh anggota delegasi adalah transaksi penarikan uang, layanan money changer, dan remittance.

"Untuk mengantisipasi antrian yang mungkin terjadi, selain outlet dan ATM yang telah ada pada venueutama, kami juga menyiapkan ATM tambahan dan OBranch di kawasan utama. Di pulau Bali sendiri, BNI mempunyai 515 ATM dari total 18.152 ATM yang ada di seluruh Indonesia,” jelas Kiryanto.

Video Terkini