Sukses

Dolar AS Melemah, Harga Emas Bangkit

Pelemahan dolar AS telah mengangkat harga emas yang sebelumnya melemah. Namun, investor bersiap menghadapi memanasnya perang perdagangan AS-China.

Liputan6.com, Jakarta - Pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) telah mengangkat harga emas pada hari Senin (Selasa pagi WIB) setelah dua sesi penurunan, tetapi investor bersiap menghadapi memanasnya perang perdagangan AS-China, dengan membeli emas sebagai safe haven.

Dilansir dari Reuters, Selasa (18/9/2018), harga emas di pasar spot naik 0,7 persen menjadi USD 1.201,01 per ounce, setelah mencapai terendah 5 hari di level USD 1.192,57 dan jatuh 0,6 persen pada hari Jumat. Emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik $ 4,70, atau 0,4 persen, pada $ 1,205.80 per ounce.

Indeks dolar AS tergelincir terhadap sekeranjang mata uang utama dunia telah meningkatkan hargaemas, karena investor terus fokus mengamati dampak dari babak baru penerapan tarif impor AS terhadap barang-barang China, yang akan meningkatkan tensi perang dagang AS-China

“Sebagian besar (pergerakan emas) didorong oleh dolar hari ini. Ada sedikit kekhawatiran tentang China mendorong harga emas,”kata Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities.

Presiden AS Donald Trump diperkirakan akan mengumumkan tarif impor baru senilai USD 200 miliar terhadap barang-barang China pada awal pekan ini dan China mengatakan akan membalas kebijakan Trump tersebut.

"Pembicaraan lanjutan tentang perang dagang yang meningkat membuat para investor mengambil sikap menunggu dan melihat sebelum mengambil posisi besar," kata Walter Pehowich, Executive Vice President of Investment Services di Dillon Gage Metals.

Harga emas telah menurun lebih dari 12 persen dari April, terluka oleh meningkatnya ketegangan perdagangan global dan meningkatnya suku bunga AS. Meskipun emas umumnya dianggap sebagai aset safe-haven, kerenggangan perdagangan selama beberapa bulan antara AS dan China telah mendorong sebagian besar investor untuk memilih dolar AS dengan keyakinan bahwa AS memiliki lebih sedikit kehilangan dari perselisihan tersebut.

Dalam perdagangan logam mulia lainnya, harga perak di pasar spot naik 1 persen menjadi USD 14,18 per ounce. Harga Palladium naik 0,5 persen menjadi USD 983,25, sementara platinum meningkat 0,7 persen USD 797,5.