Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) melaporkan, produksi minyak mentah pada anak usaha PT Pertamina EP Asset 1 Rantau Field, Aceh Tamiang hingga September 2018 melampaui target, dari 2.730 barel oil per day (BOPD) menjadi 3.215 BOPD.
Field Manager PT Pertamina EP Asset 1 Rantau Field, Hari Widodo menuturkan, kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi di Aceh Tamiang mencatat kinerja cukup baik.
"Hingga pertengahan September 2018, produksi minyak dan gas kami sudah melewati target yang ditetapkan. Hingga 10 September 2018, produksi minyak PEP Rantau mencapai 3.215 bopd dari target 2.730 bopd. Sementara realisasi produksi gas mencapai 3.9 mmscfd dari target 3.4 mmscfd,"Â ujar dia dalam sebuah keterangan tertulis, Rabu (19/9/2018).
Advertisement
Baca Juga
Produksi migas tersebut, lanjut Hari, berasal dari pengelolaan atas 144 sumur aktif, terdiri atas 105 sumur produksi ditambah 38 sumur injeksi.Â
Untuk menahan laju penurunan alamiah (natural decline), manajemen telah melakukan kegiatan reparasi, reopening, reaktivasi sumur suspended, melakukan cased hole logging dan implementasi waterflood.
Hasil ini menunjukkan potensi reservoir di Field Rantau masih sangat menjanjikan untuk di eksploitasi. Walaupun sudah diproduksikan sejak 1928, tapi masih bisa memproduksikan minyak dengan laju produksi yang cukup besar.
"Melihat pencapaian produksi yang cukup menggembirakan seperti saat ini, diharapkan produksi di Rantau Field semakin baik dan memberikan keberkahan bagi PT Pertamina EPÂ Rantau Field dan masyarakat sekitar area operasi," kata Hari.
Â
Jawab Tantangan SKK Migas, Pertamina EP Siap Dongkrak Produksi Lapangan Sukowati
Sebelumnya, PT Pertamina EP selaku anak usaha PT Pertamina (Persero) melalui unit Asset 4 menyatakan kesiapan dalam upaya meningkatkan produksi minyak bumi di Lapangan Sukowati, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
"Sesuai dukungan, dorongan dan tantangan dari SKK Migas, kami siap untuk melaksanakan amanat tersebut dengan semaksimal mungkin," ungkap General Manager Pertamina EP Asset 4 Agus Amperianto dalam keterangan tertulisnya, Selasa 18 September 2018.
Lebih lanjut, ia menambahkan, rencana peningkatan produksi tersebut akan dimatangkan dalam pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran pada Work Program and Budget (WP&B) 2019.
"Harapannya, agar upaya peningkatan produksi bisa berjalan lancar, kendala operasi dan perijinan dapat diminimalisir sesuai dukungan kebijakan dan anggaran yang didukung penuh oleh BOD PEP dan unsur pimpinan SKK Migas," kata Agus.
Sebelumnya, Kepala Divisi Exploitation SKK Migas Wahju Wibowo mendorong, agar produksi minyak di Lapangan Sukowati naik dua kali lipat hingga 20 ribu barel per hari (BOPD) pada 2019 mendatang.
Pernyataan tersebut dikeluarkan lantaran produksi minyak Lapangan Sukowati sejak dikelola Pertamina EP pada Mei lalu bisa meningkat dari 6.700 BOPD menjadi 10 ribu BOPD.Menurut Wahju, ada tiga langkah prioritas terkait kegiatan operasi dan produksi migas, yakni upaya peningkatan produksi dari lapangan eksisting, percepatan produksi lapangan baru atau yang sedang dalam tahap pengembangan, serta peningkatan jumlah cadangan migas (reserves).
Khusus terhadap Lapangan Sukowati yang dikelola Pertamina EP Asset-4, Wahju merasa yakin dan optimis produksi wilayah kerja tersebut bisa meningkat secara signifikan tahun depan. Sebagai tambahan informasi, target produksi tahun ini hanya sekitar 6.214 BOPD.
"Kami menantang sekaligus mendorong agar produksi Lapangan Sukowati pada 2019 bisa mencapai 20.000 BOPD," tutur Wahju.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement