Sukses

Kisruh Perang Dagang, Ini Ramalan Bos Alibaba

Bos Alibaba angkat bicara terkait perang dagang yang terjadi. Bahkan, ia memberikan sebuah prediksi.

Liputan6.com, Shenzhen - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terus menekan Tiongkok lewat perang dagang dan pernyataannya. Terakhir, Trump memberi tarif kepada barang impor Tiongkok sebanyak USD 200 miliar, dan berjanji akan terus menambahkannya.

Aksi saling memberikan tarif terhadap barang dari negara lawan membuat pebisnis AS dan Tiongkok sama-sama waswas, mulai dari peternak sampai perusahaan teknologi. Terkini, Bos Alibaba Jack Ma mulai angkat bicara.

Dikutip dari Financial Times, Jack Ma meramalkan perang dagang akan berlangsung selama dua dekade. "Ini akan berlangsung sangat lama, mungkin 20 tahun," ujarnya.

Ia turut menyebut situasi perang dagang yang membuat gaduh, serta menyindir AS dan Tiongkok. "Ini (perang dagang) akan berantakan. Ini bukan sebuah perang dagang, ini adalah kompetisi antar dua negara," ujarnya.

Untuk nasib Alibaba, Jack Ma tidak terlalu khawatir. Ia menyebut, jika Alibaba tidak berkembang maka perusahaan lain di Tiongkok pun pasti tidak akan berkembang.

"Saya tidak khawatir tentang Alibaba. Jika Alibaba tak bisa tumbuh, tidak ada perusahaan di Tiongkok yang bisa tumbuh," ujarnya.

Alibaba awalnya berkembang sebagai situs e-commerce. Sekarang, Alibaba sudah menjadi raksasa internet dengan layanan cloud, logistic, Artificial Intelligence (AI), dan bahkan telah berkomitmen membantu mengembangkan UKM Indonesia.

2 dari 2 halaman

Mengenal Daniel Zhang, Suksesor Jack Ma di Alibaba

Jack Ma telah mengumumkan dirinya akan melepas posisi chairman dari dewan direksi Alibaba. Dia telah menunjuk Daniel Zhan, yang kini menjabat sebagai CEO, menjadi suksesornya.

Keputusan ini tidak mengagetkan mengingat Zhang bukanlah orang baru di Alibaba. Dikutip dari South China Morning Post, dia sudah bergabung sejak 2007 dan berperan penting membantu bisnis Taobao melejit.

Salah satu program besutan Zhang yang paling dikenal adalah festival belanja Alibaba yakni 11.11. Nilai transaksi dalam festival ini dilaporkan terus meningkat dari 50 juta yuan saat 2009 dan mencapai 168 miliar pada tahun lalu.

Program bernama Single Day itu kini juga menjadi salah satu festival belanja 24-jam terbesar di dunia. Gelaran ini sudah mirip dengan program Black Friday di Amerika Serikat.

Tidak hanya itu, Zhang juga berperan membantu strategi bisnis ritel Alibaba dan memperluas jaringan ke luar negeri.

Lulusan Universitas Shanghai itu menjadi sosok penting berkembangnya di balik supermarket Alibaba di seantero Tiongkok, yakni Hema.

Sebelum berada di posisi CEO Alibaba, Zhang sempat memimpin sebagai CFO, President Tmall.com. Lalu pada 2013, dia dipilih untuk melanjutkan suksesi dari Jonathan Lu sebagai CEO.

Â