Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan untuk mempercepat waktu penutupan lelang Wilayah Kerja (WK) Migas yang habis masa kontraknya pada 2021. Sebelumnya, penutupan lelang enam WK yang dilelang oleh pada Agustus kemarin akan dilakukan pada Desember 2018.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, Djoko Siswanto mengatakan bahwa penutupan lelang blok migas ini akan dilaksanakan pada 12 Oktober mendatang.
Percepatan penutupan ini dikarenakan sampai saat ini peminat dan yang mengambil berkas lelang enam WK tersebut sudah banyak.
Advertisement
Diketahui, keenam WK tersebut antara lain Blok South Jambi B, Blok Southeast Mahakam, Blok Makasar Strait, Blok Selat Panjang, Blok Banyumas dan Blok Andika Bumi Siak. Pemerintah kemudian memasukan salah satu Blok lagi, yakni Blok West Kampar yang dilelang Rabu ini.
Baca Juga
"Jadi peminatnya dan yang mengambil berkas sudah banyak. Jadi, daripada nunggu lama lama, ya sudah nanti kita langsung evaluasi saja," kata dia, di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (19/9/2018).
Djoko menjelaskan hingga saat ini, sudah ada tiga perusahaan yang berminat mengelola Blok Makasar Strait. Blok South Jambi B diminati empat perusahaan sedangkan blok Selat Panjang diminati tiga perusahaan.
Untuk WK eskplorasi seperti Blok Banyumas dan Blok Andika Bumi Siak, menurut dia, setidaknya sudah ada tiga perusahaan yang berminat.
"Kalau segera diputuskan, perusahaan bisa segera melakukan produksi ataupun eksplorasi. Hal ini kemudian bisa membuat produksi bisa lebih cepat dilakukan sehingga produksi blok tersebut menjadi tidak turun," ujar Djoko.
Kementerian ESDM juga akan mempercepat pengumuman pemenang lelang. Djoko mengatakan, untuk blok produksi, pemerintah bisa membuat keputusan terkait pemenang lelang pada akhir Oktober mendatang.
Reporter:Â Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Operator Pailit, Kementerian ESDM Lelang Blok Migas West Kampar
Sebelumnya, Kementerian ESDM melelang blok atau wilayah kerja minyak dan gas bumi (wk migas) ‎West Kampar. Blok tersebut merupakan blok terminasi yang diputus kontraknya.
Djoko Siswanto mengatakan, pihaknya kembali melelang blok migas produksi yang telah habis kontraknya, yaitu Blok West Kampar di Riau dan Sumatera Utara.
"Membuka lagi satu wilayah kerja yang sudah produksi," kata Djoko.
Blok West Kampar saat ini sudah ditinggalkan operator sebelumnya yaitu Sumatera Persada Energi. Hal itu karena kontraknya‎ diputus oleh Kementerian ESDM lebih awal dari yang ditetapkan, akibat perusahan tersebut memiliki masalah utang dan dinyatakan pailit.
"Karena ada masalah legal jadi nggak keurus, jadi kita putus saja," tutur Djoko.
Pemerintah ingin blok migas tersebut  cepat dikelola oleh operator baru. Lantaran blok tersebut memiliki potensi kandungan 4,3 miliar barel setara minyak, sedangkan cadangan terbukti 8,3 juta barel setara minyak, sementara produksi terakhirnya 112 barel. Pengembalian dokumen lelang mulai 19 September 2018-22 Oktober 2018.
‎"Kenapa kita cepat-cepat, kita melihat potensi lapangan sebelumnya dan kurang terus (produksinya). Ya sudahlah lelang saja, sudah produksi semoga meningkat," ujar dia.
Advertisement