Liputan6.com, Jakarta - Petani bawang merah di beberapa wilayah di Tanah Air tengah menghadapi situasi sulit. Hasil panennya dihargai murah.
Stok bawang merah berlebih lantaran petani melakukan penanaman bawang merah yang tidak disesuaikan dengan waktu pola tanam dengan petani lain. Akibatnya panen bawang terjadi bersamaan sehingga pasokan berlebih.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Bawang Merah Indonesia, Ikhwan Arif memprediksi penurunan harga akan berlanjut satu bulan ke depan. Menurut perkiraannya harga bawang merah di level petani bisa turun Rp 3 ribu sampai Rp 4 ribu per kg, dan turun Rp 10 rbu di tingkat grosir.
Advertisement
“Penurunan harga jual menyebabkan kerugian bagi petani sebesar Rp 5 ribu per kg. Sebab harga bawang di tingkat grosir seharusnya dipatok Rp 15 ribu per kg," ujar Arif dalam keterangannya, Kamis (20/9/2018).
Baca Juga
Arif menambahkan, jenuhnya pasar akan bawang merah juga dipicu perdagangan sistem basah.
“Hasil panen langsung diangkut ke pasar. Petani tidak menahan barang. Sehingga harga menjadi jatuh," tambahnya.
Pemeritah melaui Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, telah menyiapkan sepuluh skenario pengamanan stabilisasi pasokan bawang merah. Dirjend Hortikultura Kementan, Suwandi menjelaskan sepuluh langkah itu adalah:
Pertama, menyeimbangkan pasokan dengan ekstensifikasi kawasan di luar Jawa.
Kedua, mengintensifkan teknologi pada sentra di Jawa.
Ketiga, peningkatan kapasitas petani di luar Jawa.
Keempat, penggunaan benih biji untuk bawang merah (TSS) sehingga menghemat biaya hingga 65 persen.
Kelima, penajaman manajemen dengan petani champion.
Keenam mengatur pola tanam bawang merah antar waktu dan antar wilayah.
Ketujuh, pembentukan pasar lelang hortikultura menjaga stabilitas harga dan transparansi di farmgate, one regio one price, cash and carry serta memotong rantai pasok.
Kedelapan, hilirisasi produk menjadi olahan skala rumah tangga dan bermitra industri.
Kesembilan, teknologi penyimpanan sehingga lebih awet dan tahan lama.
“Dan kesepuluh perluasan ekspor bawang merah naik minimal dua kali lipat dibanding tahun lalu,” jelas Suwandi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perluasan Ekspor
Mengenai perluasan ekspor, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan Kementan mendorong pemanfaatan kelebihan pasokan bawang merah yang terjadi saat ini untuk ekspor.
Direktur Jenderal Hortikultura sudah mengajak dua eksportir untuk menyerap bawnag merah super philip di Bima, Sumbawa, Probolinggo, Malang, dan lain-lain untuk di ekspor.
"Tapi sesuai dengan standar agar kita bisa ekspor. Itu kami kerja sama dengan Bu (Menteri BUMN ) Rini (Soemarno) bahwa kita memberikan standar seperti harga jagung supaya jangan mereka merugi," lanjut Amran.
Beberapa waktu belakangan ini harga bawang merah memang terus merosot. Di Sumatera Barat, khususnya di Desa Alahan Panjang kecamatan Lembah Gumanti Kab. Solok harga bawang merah merosot sejak satu bulan yang lalu. Saat ini harga bawang merah menyentuh angka Rp 7000 - Rp 8000 per kilogram.
Advertisement