Sukses

Dikabarkan Masuk ke Indonesia, Ini Kata Amazon

Amazon, perusahaan e-Commerce asal Amerika Serikat (AS) dikabarkan akan masuk ke Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Amazon, perusahaan e-commerce asal Amerika Serikat (AS) dikabarkan akan masuk ke Indonesia. Lalu bagaimana tanggapan Amazon mengenal hal tersebut?

Chief Technology Officer (CTO) Amazon Werner Vogels masih enggan untuk berkomentar mengenai hal tersebut. Namun, dia menuturkan, e-commerce di Indonesia sangat besar. Apalagi Asia Tenggara termasuk Indonesia juga memiliki bonus dan perusahaan bertransformasi menjadi semakin inovatif.

“Saya tidak dapat berkomentar. Saya rasa itu spekulasi. Saya hanya bicara soal Amazon Web Service (AWS). Tapi e-commerce sangat besar,” ujar dia saat ditemui wartawan, di Hotel Westin pada Kamis (20/9/2018).

Sebelumnya dikabarkan Amazon serius menjajaki pasar Indonesia. Kabarnya Amazon berdiskusi dengan pemerintah soal aturan dan perpajakan di Indonesia.

“Saya sedang berdiskusi dengan Amazon yang berencana masuk ke Indonesia. Saya mau memastikan mereka memenuhi regulasi di Indonesia, terutama kesiapan dalam membayar pajak,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani, pada Senin 17 September 2018.

Sri Mulyani menuturkan, pemerintah telah punya pengalaman pajaki Google Inc. “Di World Economic Forum (WEF) kemarin, pemerintah Vietnam bertanya bagaimana Indonesia bisa sukses pajaki Google,” kata dia.

2 dari 2 halaman

Bos Amazon Bangun Yayasan Sosial Senilai Rp 3 Triliun

Salah satu orang terkaya di dunia yang juga pendiri perusahaan Amazon, Jeff Bezos, mengatakan ia akan memberikan sumbangan untuk badan sosial dana senlai US$ 2 miliar (sekitar Rp 3 triliun) guna membantu keluarga yang tidak memiliki rumah dan anak-anak pra sekolah dari keluarga tak mampu.

Dikutip dari laman ABC Indonesia, Sabtu (15/9/2018), Bezos yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif Amazon, sekarang ini adalah orang terkaya di dunia. Aset yang dimiliki bernilai US$ 160 miliar.

Mendominasi bisnis e-commerce dan beberapa bisnis lainnya di dunia IT telah membuat Amazon menjadi perusahaan kedua paling tinggi nilainya di dunia.

Bezos sudah mengungkapkan idenya untuk memberikan sebagian dana yang dimiliki, dan mencari ide lewat Twitter yang disampaikannya tahun lalu.

Walau secara keuangan ia sudah membantu penelitian mengenai kanker dan beasiswa bagi imigran, Bezos selama ini menyalurkan dana sosialnya lewat perusahaan roket Blue Origin (yang juga didirikan olehnya), yang disebutnya sebagai 'investasi masa depan Bumi lewat pengembangan infrastruktur angkasa luar'.

Sebagai pemilik media paling berpengaruh di Amerika Serikat, The Washington Post, Bezos memiliki hubungan yang tidak serasi dengan Presiden AS Donald Trump karena kerap mengizinkan artikel yang mengkritik Gedung Putih untuk diterbitkan.

Sementara itu, yayasan sosial yang dibentuk oleh pendiri Amazon ini akan diberi nama Bezos Day One Fund, mengikuti falsafah dasar perusahaan bahwa sebuah organisasi harus melihat hari baru dan pendekatan baru, bila tidak ingin mengalami kemunduran.

Di dalam badan tersebut, Day 1 Families Fund akan mendukung lembaga nirbala milik Bezos dengan menawarkan akomodasi dan makanan bagi keluarga muda yang tidak memiliki rumah.

The Day 1 Families Fund akan membuat sebuah organisasi untuk mengoperasikan sebuah jaringan baru guna memberikan beasiswa pra sekolah bagi komunitas yang berasal dari latar belakang sosial ekonomi lemah.