Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat menjelang akhir pekan ini. Dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap mata uang menjadi katalis positif untuk rupiah.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), Jumat (21/9/2018), rupiah menguat 15 poin atau 0,10 persen ke posisi 14.824 per dolar AS dari periode 20 September 2018 di posisi 14.839 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Bloomberg, rupiah menguat 29 poin pada pembukaan perdagangan ke posisi 14.820 per dolar AS dari posisi penutupan kemarin di posisi 14.849 per dolar AS. Kini rupiah berada di posisi 14.825 per dolar AS. Sepanjang Jumat siang ini, rupiah bergerak di kisaran 14.805-14.837 per dolar AS.
Advertisement
Baca Juga
Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede menuturkan, rupiah mampu menguat didorong dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya.
Dolar AS tertekan didorong sentimen global dengan penguatan mata uang Inggris pound sterling. Hal itu dipicu perkembangan Britain exit (brexit). Josua menambahkan, pemerintahan AS menurunkan tarif impor untuk barang China dari 35 persen menjadi 10 persen juga memberikan katalis positif.
"Pemerintahan AS menurunkan impor tarif dari 35 persen menjadi 10 persen jadi positif untuk emerging market. Pemerintahan AS turunkan tarif memberikan kepercayaan kepada investor asing untuk masuk ke aset berisiko. Selain itu, mata uang emerging market kembali rebound juga bikin confidence," ujar Josua saat dihubungi Liputan6.com.
Dari internal, Josua menyebutkan langkah-langkah pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan mulai dari penerapan biodiesel 20 persen, kenaikan pajak barang impor dan rencana devisa hasil ekspor akan ditahan enam bulan juga memberikan sentimen. "Investor asing keluar dari pasar obligasi juga mulai tertahan," kata dia.
Josua memperkirakan, nilai tukar rupiah bergerak di kisaran 14.775-14.875 per dolar AS pada Jumat pekan ini. "Rupiah masih berpeluang menguat," ujar Josua.
Â
Meskipun Mampu Menguat, Rupiah Masih Rapuh
Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Kamis ini. Dolar AS memang mengalami tekanan secara global.
Mengutip Bloomberg, Kamis 20 September 2018, rupiah dibuka di angka 14.845 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin yang ada di angka 14.875 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.820 per dolar AS hingga 14.850 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 9,52 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) rupiah dipatok di angka 14.839 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 14.896 per dolar AS.
Penguatan rupiah pada Kamis ini dinilai analis masih rapuh. "Pergerakan rupiah masih terlihat rapuh, meskipun pergerakan dolar AS kembali melemah seiring dengan sikap pelaku pasar yang mengesampingkan sentimen perang dagang dan imbas kenaikan euro," kata Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada seperti dikutip dari Antara.
Rupiah sendiri, lanjut dia, diharapkan dapat memanfaatkan pelemahan dolar AS untuk kembali menguat, meski sentimen dari dalam negeri masih kurang kuat mengangkat mata uang Republik Indonesia itu.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement