Sukses

Begini Jurus Siapkan Dana Pensiun Sejak Mulai Kerja

Bagi Anda memasuki dunia kerja, menyiapkan dana pensiun mungkin belum jadi prioritas. Lantaran berpikir waktu pensiun masih lama.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi Anda memasuki dunia kerja, menyiapkan dana pensiun mungkin belum jadi prioritas. Lantaran berpikir waktu pensiun masih lama.

Usia pensiun biasanya ditentukan aturan perusahaan terutama bagi yang bekeja di perusahaan swasta. Biasanya rata-rata usia pensiun di umur 55 tahun. Dengan usia pensiun tersebut, mungkin Anda yang masih muda lebih pilih menyisihkan penghasilan untuk traktir keluarga, teman, gaya hidup, menabung, bayar cicilan dan sebagainya.

Padahal semakin dini siapkan dana pensiun semakin baik. Hal itu seperti disampaikan Institutional Sales Manager PT Schroders Investment Management Indonesia Ricky Samsico.

Ia menuturkan, seseorang juga harus memperhitungkan kapan waktu untuk pensiun. Kalau saat ini usia pensiun normal rata-rata 55 tahun. Meski waktu pensiun masih lama,  Ricky mengingatkan agar sejak memasuki dunia kerja sebaiknya menyisihkan dana untuk uang pensiun.

"Jangan pensiun usia 55 tapi baru siapkan umur 50 tahun. 5 tahun masa singkat. Kumpulkan dalam 5 tahun berapa besar dalam kerja. Lulus usia 25 tahun, kerja pada usia 25-27 tahun mulai sisihkan. Tiap tahun menabung akan lama bertumpuk setiap tahun berbunga namanya bunga majemuk. Akan semakin besar dalam jangka panjang," ujar Ricky saat berbincang dengan Liputan6.com, seperti ditulis Senin (24/9/2018).

Oleh karena itu, persiapan dana pensiun sebaiknya dalam jangka panjang. Untuk menyiapkan dana pensiun tersebut, ada sejumlah cara yang dapat dilakukan mulai dari program jaminan sosial yang disediakan perusahaan dan inisiatif pribadi. Ricky mengatakan, salah satunya lewat dana pensiun. Indonesia sudah memiliki Undang-Undang Dana Pensiun sejak 1992.

Kemudian, setiap perusahaan juga diwajibkan untuk ikut dalam Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Dengan ikut BPJS Ketenagakerjaan, ada progam-program jaminan sosial yang diberikan untuk karyawannya. Namun, ikut program BPJS Ketenagakerjaan saja tidak cukup. Hal ini mengingat iuran tak terlalu besar.

"Jaminan hari tua sudah mulai tabungan karyawan bayar 2 persen dan perusahaan 3,57 persen. Cukup tidak buat hari tua. 5,57 persen itu kecil sekali. Singapura dibayangkan pensiun 18 persen dari gaji karyawan dan perusahaan yang tambahkan setoran. Menabung 36 persen. Kita baru 5,7 persen. Kemudian pemerintah tambahkan ada jaminan pensiun pada 2015. Tetapi apakah dua komponen itu cukup," kata dia.

 

 

2 dari 2 halaman

Strategi Siapkan Dana Pensiun

Oleh karena itu, diperlukan salah satu pilar tambahan dengan memiliki investasi jangka panjang untuk dana pensiun. Ricky menuturkan, investasi di reksa dana saham dan saham bisa jadi pertimbangan untuk persiapan dana pensiun.

Lalu bagaimana cara siapkan dana pensiun agar sesuai target. Ricky menambahkan, salah satunya dengan disiplin sisihkan untuk dana pensiun. Kalau tidak disiplin maka target dana pensiun tak tercapai.

"Kalau sudah terima gaji transfer otomatis dana. Jadi dari awal disisihkan, jangan nabung kalau ada sisa, itu tidak akan tercapai," kata dia.

Kedua, memilih instrumen investasi. Ketiga, cari penyelenggara atau perusahaan investasi yang mendapatkan pengawasan dan disahkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Sudah disiplin. Kemudian penyelenggara ini yang jadi kunci penting persiapan pensiunan nantinya," ujar Ricky.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Â