Sukses

Berharta Rp 75 Triliun, Intip Jejak Karier Miliarder Richard Branson

Menjadi miliarder dengan kekayaan senilai Rp 75 triliun tentu tak bisa dicapai dalam sekejap. Intip perjalanan karier bos Virgin Richard Branson mulai dari awal hingga pencapaiannya saat ini!

Liputan6.com, Jakarta - Pendiri Virgin Group Richard Branson merupakan salah satu sosok pebisnis yang berpengaruh di dunia. Perusahaan yang dibangunnya kini sudah merambah luas ke beragam bidang bisnis.

Seolah terlahir untuk menjadi seorang pengusaha, Richard Branson sudah menunjukkan semangatnya berbisnisnya sejak belia. Bisnis pertamanya ia mulai saat masih berusia 15 tahun.

Pada 1970, dia memulai imperium bisnisnya, Virgin Group. Bisnis yang didirikannya membuat Branson menjadi salah satu orang terkaya di dunia dengan kekayaan sebesar USD 5,1 miliar atau Rp 75 triliun.

Kini, Virgin Group memiliki lebih dari 60 perusahaan, salah satunya maskapai penerbangan Virgin Atlantic. Apabila ditotal, Virgin Group mempunyai sekitar 71 ribu karyawan yang tersebar di 35 negara. Setiap tahunnya, Virgin Group menghasilkan sekitar USD 22,3 miliar atau Rp 331 triliun (asumsi kurs Rp 14.844 per dolar AS).

Dilansir dari Entrepreneur.com, berikut sejumlah bisnis yang didirikan oleh Richard Branson di bawah Virgin Group.

2 dari 3 halaman

Diawali dari Musik

Richard Branson pertama kali membangun bisnis raksasanya sebagai usaha ritel piringan hitam via pos pada 1970. Bisnis tersebut kemudian berkembang menjadi toko musik yang ia buka di London.

Branson selanjutnya membuka studio rekaman di bawah label Virgin Records. Rolling Stones, band Rock ikonik asal Inggris, merupakan salah satu jebolan Virgin Records yang membawa nama label tersebut menjadi salah satu label terbesar di dunia.

Branson menjual Virgin Records seharga USD 1 miliar pada 1992. Bukannya senang, Branson mengaku dirinya malah menangis saat melepas bisnis Virgin perdananya itu.

Maskapai Penerbangan

Ide untuk mendirikan maskapai penerbangan muncul saat penerbangannya dari Puerto Rico menuju Kepulauan Virgin dibatalkan. Kala itu, Branson hendak menemui kekasihnya. Alhasil, ia menyewa sebuah pesawat dan menjual tiket satu arah seharga USD 39.

Didirikan pada 1984, laba sebelum pajak Virgin Atlantic kini mencapai 23 juta pound sterling atau Rp 445,8 miliar (asumsi kurs Rp 19.385 per pound sterling).

3 dari 3 halaman

Penerbangan Luar Angkasa

Richard Branson dikenal sebagai sosok dengan rasa ingin tahu yang tinggi dan suka bertualang. Hal ini pun nampak dari agenda spektakulernya, yakni mendirikan bisnis tamasya ke luar angkasa. Perusahaan yang diberi nama Virgin Galactic ini memiliki objektif untuk membuat wisata ke luar angkasa bisa diakses oleh semua orang.

Pada 2017, Virgin Galactic menerima investasi tambahan sebesar USD 1 miliar dari Arab Saudi, setelah sebelumnya didanai sebesar USD 600 juta dari Branson, Virgin Group, dan perusahaan Abu Dhabi Aabar Investments PJS pada 2014. Saat ini, ada kurang lebih 700 orang yang sudah membayar deposit sejumlah USD 250 ribu (Rp 3,7 miliar) untuk menjadi astronot Virgin Galactic.

 

Filantropi

Selain seorang pebisnis, Richard Branson juga aktif sebagai seorang filantropi. Ia banyak mendedikasikan waktunya untuk organisasi nirlabanya, Virgin Unite yang didirikan pada 2004.

Salah satu proyek yang pernah dikerjakan Virgin Unite di antaranya menyediakan layanan kesehatan bagi orang-orang di Kenya dan mendirikan Branson Centre of Entrepreneurship yang menolong lebih dari 4000 pebisnis di Afrika Selatan membangun bisnis mereka. (Felicia Margaretha)