Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar Market Sounding Pengembangan Kawasan Industri Petrokimia Teluk Bintuni. Di depan para investor, pemerintah menawarkan pengembangan Kawasan Industri Petrokimia, di Teluk Bintuni, Papua Barat.
Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani mengatakan pihaknya menyambut positif upaya percepatan pengembangan kawasan industri Petrokimia di Teluk Bintuni.
Bahkan, dia mengharapkan, kehadiran kawasan industri Teluk Bintuni akan turut mengerek pertumbuhan ekonomi masyarakat Papua Barat.
Advertisement
"Dapat mempercepat pertumbuhan industri di daerah, meningkatkan daya saing industri, meningkatkan daya saing investasi," kata dia di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (24/9/2018).
Tumbuhnya perekonomian di Papua Barat kemudian diharapkan dapat memberikan dampak positif pada perbaikan taraf hidup masyarakat Teluk Bintuni dan Papua Barat.
"Menstimulasi pertumbuhan ekonomi, kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten teluk Bintuni khusus dan provinsi Papua Barat pada umumnya di masa yang akan datang," jelas dia.
Dia pun menjelaskan bahwa potensi gas bumi di wilayah Teluk Bintuni masih sangat besar. Sejauh ini potensi gas bumi yang sudah teridentifikasi sebesar 23,8 triliun kaki kubik (TCF).
"Dengan sekitar 12,9 TCF sudah dialokasikan untuk keperluan kilang LNG. Dan sisanya sekitar 10,9 TCF untuk satu train LNG. Selain itu sudah ditemukan cadangan baru sebesar 6-8 TCF,"Â dia menandaskan.
Â
Reporter: Wilfridus Setu Umbu
Sumber: Merdeka.com
Pemerintah akan Bangun Politeknik di Kawasan Industri Teluk Bintuni
Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan mendirikan politeknik yang berkaitan dengan industri di kawasan Teluk Bintuni.
Hal ini setelah pemerintah mendapatkan kejelasan investor yang akan mengelola kawasan industri Teluk Bintuni.
"Tentu pemerintah bisa chip in dengan pendidikan politeknik," kata dia, di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (24/9/2018).
Baca Juga
Hal ini merupakan wujud komitmen pemerintah untuk memberdayakan masyarakat sekitar kawasan industri. Salah satunya di kawasan industri Petrokimia Teluk Bintuni.
"Di Morowali, ada politeknik logam. Di Kendal ada politeknik furnitur, nanti di Cilegon juga ada politeknik industri kimia. Nanti pemerintah akan dorong itu," kata dia.
Dengan begitu, ketika kawasan industri Petrokimia Teluk Bintuni beroperasi, SDM terutama penduduk sekitar kawasan dapat terserap
"Supaya masyarakat setempat, mendapatkan pendidikan. Saat pabrik beroperasi kita punya tenaga kerja yang berasal dari wilayah sekitar kawasan tersebut," tegas dia.
Â
Reporter: Wilfridus Setu Umbu
Sumber: Merdeka.com
Advertisement