Sukses

10 Sektor Saham Melemah, IHSG Tergelincir 75,52 Poin

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu beranjak dari zona merah. 10 sektor saham melemah telah menekan IHSG

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu beranjak dari zona merah. 10 sektor saham melemah telah menekan IHSG. Di sisi lain, investor asing melakukan aksi beli saham.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (24/9/2018), IHSG melemah 75,52 poin atau 1,27 persen ke posisi 5.882,22. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,64 persen ke posisi 927,99. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.958,56 dan terendah 5.876,64. Sebanyak 268 saham melemah sehingga menekan IHSG. 112 saham menguat dan 122 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 356.554 kali dengan volume perdagangan 9,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,6 triliun.

Investor asing beli saham Rp 243,98 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.871.

10 sektor saham tertekan. Sektor saham barang konsumsi melemah 1,59 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham tambang susut 1,56 persen dan sektor saham infrastruktur tergelincir 1,53 persen.

Saham-saham yang mampu menguat antara lain saham DIGI melonjak 25 persen ke posisi 825 per saham, saham INAF mendaki 24,84 persen ke posisi 4.020 per saham, dan saham NIKL menanjak 24,67 persen ke posisi 2.830 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham TRAM melemah 17,32 persen ke posisi 210 per saham, saham CANO merosot 13,81 persen ke posisi 181 per saham, dan saham BKSW turun 13,50 persen ke posisi 173 per saham.

Sebagian besar indeks saham acuan merosot. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 1,62 persen, indeks saham Thailand tergelincir 0,25 persen. Sedangkan indeks saham Singapura naik 0,05 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, secara eksternal, ketika negara lain sedang peringati hari libur nasional antara lain China, Korea Selatan dan Jepang, pelaku pasar cenderung wait and see

Di sisi lain, minimnya sentimen positif dari dalam negeri juga memberikan pengaruh tersebut. Ditambah lagi dengan ada harapan kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve sebesar 25 basis poin (bps).

 

2 dari 2 halaman

IHSG Dibuka Melemah

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan di awal perdagangan pekan ini. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.791.

Pada pembukaan perdagangan saham, Senin 24 September 2018, IHSG turun 8,34 poin atau 0,14 persen ke posisi 5.949,73. Indeks saham LQ45 juga melemah 0,33 persen ke posisi 940,60. Seluruh indeks saham acuan melemah.

Sebanyak 108 saham menguat tetapi tak mampu mengangkat IHSGke zona hijau. Sementara 81 saham melemah dan 107 saham diam di tempat. Hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.958,56 dan terendah 5.944,87.

Adapun total frekuensi perdagangan saham 19.520 kali dengan volume perdagangan saham 327 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 196 miliar. Investor asing beli saham Rp 8,62 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.791.

Sebagian besar sektor saham melemah. Hanya ada tiga sektor yang menguat yaitu perkebunan, pertambangan dan konstruksi.

Sementara sektor saham yang mencatatkan pelemahan sehingga menekan IHSG antara lain barang konsumsi yang turun 0,46 persen, dan catatkan pelemahan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur turun 0,37 persen dan sektor saham aneka industri melemah 0,29 persen.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan antara lain saham DIGI naik 25 persen ke posisi Rp 825 per saham, saham LPIN melonjak 24,89 persen ke posisi Rp 1.405 per saham, dan saham PANI menanjak 24,61 persen ke posisi Rp 476 per saham.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • IHSG