Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina EP Asset 5, melaksanakan management walkthrough (MWT) ke wilayah kerja perusahaan. Salah satunya ke area PEP Asset 5 Tarakan Field di Sembakung.
Perusahaan mencatat berdasarkan data Agustus 2018, produksi minyak PEP Tarakan berada di angka 2.660 barrel oil per day (BOPD) dari target 2.244 BOPD atau 118,6 persen dari target.
Sedangkan produksi gas berada di angka 3,094 million standard cubic feet per day (MMSCFD) dari target 2,585 MMSCFD atau 119,7 persen dari target.
Advertisement
Baca Juga
"Kami berharap produksi dari Sembakung bisa berkontribusi dalam peningkatan produksi migas PEP maupun nasional, di mana saat ini dari tahun ke tahun konsumsi BBM masyarakat turut meningkat," kata General Manager Asset 5 Irwan Zuhri di Jakarta, Selasa (24/9/2018).
Dia mengungkapkan, PEP Asset 5 ditargetkan mengebor 38 sumur baru pada 2018. Dari 38 sumur, sebanyak 8 sumur baru berada di dalam wilayah kerja PEP Tarakan Field.
‎"Delapan sumur tersebut antara lain SBK-PXF, SBK-PXB, SBK-PXD, SBK-PXE, SBK-PXC, SBK-PZB, SBK-PZG, dan SBK-PSA," papar dia.
Adapun Management Walkthrough merupakan agenda rutin yang dijalankan tim manajemen untuk meninjau kehandalan operasi.
Â
Produksi Gas Pertamina EP Naik 112 Persen di Sulawesi Tengah
Produksi gas anak usaha PT Pertamina (Persero) Tbk yakni PT Pertamina EP Asset 4 di Lapangan Donggi-Matindok, Sulawesi Tengah melonjak hingga 112,30 persen pada 17 September 2018.
General Manager PT Pertamina EP Asset 4, Agus Amperianto menyampaikan, pencapaian tersebut tak lepas dari penekanan aspek Health Safety Security Environment (HSSE) yang coba diterapkan di Lapangan Donggi-Mantidok.
Dia menuturkan, nilai HSSE itu juga turut diterapkan di lingkungan Asset 4 dengan berbagai tujuan. Antara lain, memastikan manajemen risiko yang efektif dan mengembangkan sistem untuk akreditasi ISO standard yang relevan, serta menyoroti kekuatan dan kelemahan sistem manajemen menuju perkembangan yang berkelanjutan.
Baca Juga
"Selain itu, juga untuk mengidentifikasi sejumlah persyaratan yang berkembang dan memonitor implementasinya sebagai demonstrasi best practice, membuat atau mengkonfirmasi sejumlah persyaratan regulasi dengan jaminan kepada stakeholders bahwa standar eksternal telah dipenuhi, dan untuk Mengembangkan skill pekerja dan budaya behavioral yang benar," tambah dia.
Menurut catatan Pertamina EP, penjualan gas Lapangan Donggi-Matindok pada 2018 meningkat sebesar 32,6 persen dibanding tahun lalu.Â
Apabila di penghujung 2017 penjualan gas Lapangan Donggi-Matindok berada di 25,640.53 MMSCFD, per 17 September 2018 penjualan gas di sana sudah mencapai angka 22,349.86 MMSCFD.
Dari sisi produksi kondensat, di lapangan tersebut juga meningkat sebesar 84.7 persen dari tahun sebelumnya. Pada akhir 2017, produksi kondensat Lapangan Donggi-Matindok sebesar 219,637.37 barrel, sedangkan hingga 17 September 2018 produksi kondensat Donggi-Matindok Field sudah mencapai 232.181.11 barrel.
Â
Â
Advertisement