Liputan6.com, Jakarta - Memulai bisnis tidak hanya butuh modal dan niat, melainkan butuh perencanan bisnis. Dan ini bukan hanya untuk perusahaan kantoran besar, melainkan usaha kecil dan menengah.
Baca Juga
Advertisement
Siapa pun yang memulai atau memperluas usaha yang akan mengkonsumsi sumber daya uang, energi, dan menghasilkan laba, harus meluangkan waktu untuk menyusun rencana bisnis sebagai pedoman mereka di dunia bisnis.
Bila masih belum yakin, berikut empat penjelasan dari Excellence.Asia perihal mengaku para wirausahawan, termasuk usaha kecil dan menengah, harus membuat rencana bisnis.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Kamu Ingin Naik Kelas dalam Bisnis
Banyak rencana bisnis yang ditulis perusahaan yang sudah lama melewati tahap start-up (rintisan) tetapi jauh juga dari status perusahaan besar. Perusahaan tahap menengah ini dapat menyusun rencana untuk membantu mereka menemukan pendanaan untuk pertumbuhan bisnis.
Mereka mungkin merasa perlu adanya rencana tertulis untuk membantu mengelola bisnis yang sudah berkembang pesat dan untuk menyampaikan misi dan prospek bisnis kepada pelanggan, pemasok, atau pihak lain yang berkepentingan. Sebuah rencana bisnis dapat membahas tahapan berikutnya dalam proses kehidupan suatu bisnis.
Advertisement
2. Membentuk Eksistensi Bisnis
Ada begitu banyak pilihan ketika memulai suatu bisnis, termasuk ukuran, lokasi, dan tentu saja alasan keberadaan bisnis tersebut. Kamu akan dapat menggunakan semua ini dan lebih banyak lagi aspek bisnis dengan bantuan rencana bisnis kamu.
Adanya rencana bisnis memaksa kamu untuk memikirkan semua area yang membentuk konsep utama hingga detail tersendiri.
Dengan cara ini, kamu tidak dapat menemukan diri kamu pada saat-saat terakhir bahwa ternyata kamu tidak konsisten dalam menjalankan satu proses bisnis tertentu. Atau kamu mendapati dirimu gagal dalam merealisasikan suatu hal karena proses bisnis yang kamu jalankan tidak tepat.
3. Proyeksi Bisnis di Masa Depan
Mungkin tampak tidak jujur jika mengatakan bahwa rencana bisnis tidak dapat memprediksi masa depan. Apa semua proyeksi dan ramalan itu jika sebagai pemilik bisnis tidak mencoba memprediksi masa depan?
Faktanya, bagaimanapun tidak ada proyeksi atau ramalan bisnis yang benar-benar merupakan prediksi yang keras dan cepat dari masa depan. Yang terbaik yang dapat kamu lakukan adalah memiliki rencana di mana kamu secara logis dan sistematis mencoba untuk menunjukkan apa yang akan terjadi jika skenario tertentu terjadi.
Kamu akan menggunakan riset, perkiraan penjualan, tren pasar, dan analisis kompetitif untuk membuat prediksi matang tentang bagaimana kamu melihat bisnis kamu berkembang. Hingga tahapan tertentu, kamu dapat menciptakan masa depan kamu daripada sekedar mencoba meramalkannya dengan keputusan yang kamu buat.
Misalnya, kamu mungkin tidak memiliki bisnis dengan jutaan dolar dalam sepuluh tahun jika kamu mencoba memulai dan menjalankan bisnis kecil keluarga. Tetapi, dengan membuat rencana bisnis yang baik, tidak menutup kemungkinan kamu dapat membawa bisnis kamu menjadi besar dalam beberapa hari ke depan.
Advertisement
4. Pendanaan
Sebuah rencana bisnis tidak dapat menjamin bahwa kamu akan mengumpulkan semua uang yang kamu butuhkan pada waktu tertentu, terutama apabila bisnis kamu dalam fase rintisan. Bahkan jika kamu berhasil menemukan investor, kemungkinan kamu tidak akan mendapatkan apa yang kamu minta. Mungkin ada perbedaan besar dalam hal kamu harus menyerah, yakni menyerahkan kepemilikan atau kontrol mayoritas, untuk bisa mendapatkan dana.
Rencana bisnis yang digunakan untuk mencari pendanaan adalah bagian dari negosiasi yang terjadi antara kamu dan calon pendukung keuangan bisnis kamu. Bagian dari rencana di mana kamu menggambarkan kebutuhan keuangan kamu dapat dianggap sebagai tawaran pembuka dalam negosiasi. Di satu sisi, rencana bisnis adalah tawaran pembukaan yang sangat baik, pasti, komprehensif, dan jelas.
Namun apa yang seringkali terjadi pada tawaran dalam negosiasi? Pemangkasan dana, persyaratan berubah, dan terkadang seluruh negosiasi gagal karena ultimatum dari salah satu pihak yang terlibat. Apakah ini berarti kamu harus meminta lebih banyak uang daripada yang sebenarnya kamu butuhkan dalam rencana?
Sebenarnya, itu mungkin bukan strategi terbaik juga. Investor yang melihat banyak rencana akan memperhatikan jika kamu meminta terlalu banyak uang. Kamu harus mengenali karakteristik calon investor dan disesuaikan dengan business plan serta persyaratan yang tepat.