Sukses

Kekeringan di Jateng Meluas

Areal yang mengalami kekeringan di wilayah Jawa Tengah terus meluas hingga ke 12 kabupaten. Harga air bersih di sejumlah kawasan di Kabupaten Gunungkidul terus melonjak.

Liputan6.com, Semarang: Sejak awal Januari silam, tujuh kabupaten di Jawa Tengah mulai kekurangan air. Kekurangan air itu disebabkan menyusutnya air sungai dan sumur-sumur penduduk yang biasa dijadikan sebagai sumber mata air. Akibatnya, untuk mendapatkan air bersih, warga harus antre atau pun mencari sumber mata air yang letaknya mencapai lebih dari dua kilometer.

Tujuh kabupaten yang mulai kesulitan air bersih itu adalah Kabupaten Sukoharjo, Sragen, Blora, Rembang, Kendal, Demak, dan Grobogan. Bahkan, areal yang mengalami kekeringan kini terus meluas hingga ke Kabupaten Wonogiri, Pati, Purworejo, Kebumen, dan Klaten.

Untuk menanggulangi dampak kekeringan ini, pemerintah daerah Jawa Tengah telah mendistribusikan 454 unit pompa air yang dibeli dengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Sayangnya, jumlah pompa ini belum sebanding dengan luas daerah yang terkena kekeringan, sehingga banyak daerah yang belum terjangkau [baca: Warga Blora Kesulitan Air Bersih].

Sementara itu, harga air bersih di sejumlah kawasan di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, terus melonjak, menyusul kekeringan yang terjadi di wilayah tersebut. Di Kecamatan Purwosari, misalnya. Harga air bersih kini mencapai Rp 100 ribu hingga Rp 120 ribu per tangki atau naik 50 persen dari sebelumnya yang hanya Rp 80 ribu.

Kenaikan harga air bersih sebenarnya sudah dirasakan warga kawasan selatan Kabupaten Gunungkidul, mulai awal Juni silam. Namun, saat itu, kenaikan masih dinilai wajar karena hanya mencapai kurang dari 20 persen dari harga sebelumnya, yakni Rp 80 ribu per tangki berisi 5.000 liter [baca: Kekeringan Melanda Yogyakarta].

Warga berharap pemda setempat segera mengirim air bersih gratis atau air bersih murah. Sebab, jika tak segera diatasi, warga khawatir akan menimbulkan dampak bagi kesehatan. Pemda sendiri mengaku tak mempunyai anggaran untuk mengatasi kelangkaan air bersih.(PIN/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.