Sukses

Anak Usaha ABM Investama Berdayakan Desa Sekitar Lokasi Tambang Batubara

Salah satu program pengembangan BumDes yang berhasil dengan baik adalah kerja sama pengangkutan batubara antara Tunas Inti Abadi dengan CV Panca Bina Banua (PBB).

Liputan6.com, Jakarta PT Tunas Inti Abadi (TIA), anak usaha PT ABM Investama, memberdayakan desa-desa sekitar wilayah pertambangan‎ batubara, di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, dengan mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BumDes).

Direktur PT Tunas Inti Abadi Dadik Kiswanto mengatakan, saat ini tambang perusahaan mempekerjakan sebanyak 1.676 tenaga kerja. Hampir 70 persen merupakan masyarakat di sekitar Tanah Bumbu. Sedangkan sisanya adalah warga sekitar wilayah Tanah Bumbu.

"30 persennya itu dari Banjar dan Banjarmasin," kata Dadik di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Rabu (26/9/2018).

Dia mengatakan, salah satu program pengembangan BumDes yang berhasil dengan baik adalah kerja sama pengangkutan batubara antara TIA dengan CV Panca Bina Banua (PBB).

"PBB merupakan konsorsium lima BumDes dari lima desa binaan TIA yaitu Desa Sebamban Baru, Desa Sebamban Lama, Desa Tri Martani, Desa Mangkalapi, dan Desa Bunati,"ujar Dadik.

Pada tahap awal, anak usaha ABM Investama memberikan bantuan lima unit truk sebagai alat transportasi pengangkutan batubaranya ke lokasi penimbunan sementara.

Berkat dukungan dan pendampingan perusahaan terhadap pengelolaan CV PBB, usaha milik warga ini sangat berhasil dan menjadi sumber pendapatan desa yang sangat besar.

Saat ini dengan armada sebanyak 45 unit dan mengangkut lebih dari 1,3 juta ton selama setahun, CV PBB mampu memberi kontribusi hingga Rp 40 juta- Rp 45 juta per tahun ke setiap desa. Perolehan ini di luar dari kontribusi masyarakat yang bekerja di Tunas Inti Abadi.

"Sebagai mitra kerja, PBB juga memenuhi standar kualitas kerja yang ditetapkan oleh TIA. BumDes ini juga menjadi sumber lapangan kerja baru bagi masyarakat di wilayah Tanah Bumbu. Kami senang karena berkat sinergi seperti ini TIA dapat beroperasi secara maksimal," tandasnya.

2 dari 2 halaman

Cara ABM Investama Bertahan Saat Harga Batubara Anjlok

PT ABM Investama menugaskan anak usahanya untuk mengoperasikan tambang batubara. Cara ini terbukti efektif dalam menghadapi harga batubara yang sempat anjlok pada beberapa tahun lalu.

Direktur Keuangan ABM Investama Adrian Erlangga ‎mengatakan, ABM memiliki anak usaha yang bergerak dalam kegiatan pertambangan dari hulu sampai hilir.

Untuk pengelolaan tambang batubara dilakukan PT Reswara Minergi Harta, melalui dua anak usahanya yaitu PT Tunas Inti Abadi untuk Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Kalimantan Selatan dan PT Mifa Bersaudara untuk IUP di Aceh.

"Core aset ABM adalah coal. Kita punya perusahaan mining di TIA dan Mifa," kata Adrian, di lokasi pertambangan TIA, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Rabu (26/9/2018).

Adrian melanjutkan, selain memiliki anak usaha yang berperan sebagai operator tambang batubara. ABM juga memiliki anak usaha yang berperan sebagai sebagai kontraktor tambang batubara‎ yaitu PT Cipta Kridatama dan pengangkutan batubara PT Cipta Krida Bahari (CKB).

Sementara untuk penjualan batubara ABM dilakukan Reswara. "Dilihat dari ujung ke ujung adalah coal," imbuh dia.

‎Adrian mengungkapkan, dengan melibatkan anak usahanya dalam seluruh proses pertambangan batubara, membuat ABM Investama bertahan. Saat ini, perusahaan batubara lain menghentikan operasi, akibat anjloknya harga batubara.

"Saat 2015, harga coal begitu rendah salah satu yang beroperasi adalah kita. Kenapa kita bisa beroperasi karena kita beroperasi berkesinambungan," papar dia.

Menurut Adrian, cara tersebut membuat ABM Investama lebih efisien, selain melakukan perbaikan infrastruktur untuk membuat proses lebih efisien.‎

Video Terkini