Liputan6.com, Tanah Bumbu - Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Tunas Inti Abadi (TIA) akan habis pada 2021. Saat ini, perusahaan tersebut menanti perpanjangan Izin Usaha Pertambangan (IUP) dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Direktur TIA, D‎adik Kiswanto, mengatakan masa IUP Tunas Inti Abadi yang diberikan Pemerintah Provinsi Kalsel akan habis dalam 3 tahun ke depan.
IUP ini untuk melanjutkan kegiatan pertambangan di Desa Semamban, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, perusahaanya telah mengajukan perpanjangan ‎ke Dinas Pertambangan Provinsi Kalimantan Selatan.
Advertisement
Baca Juga
"IUP kita izinnya 10 tahunan, hari ini kita sudah mengajukan izin IUP ke Dinas Pertambangan," kata Dadik, di lokasi pertambangan TIA, Desa Semamban, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Kamis (27/9/2018).
Dadik mengatakan, cucu usaha PT ABM Investama tersebut tidak mengajukan perluasan lahan pertambangan, dalam pengajuan perpanjangan IUP. Saat ini luas lahan yang digarap TIA mencapai  tambang batubara 3.085 hektar.
"Diperpanjang berdasarkan lokasi dengan luas yang ada‎," tutur dia.
‎Pada area tambang di wilayah Tanah Bumbu ini terdapat sumber daya batu bara sebanyak 106 juta ton dan cadangan sekitar 52 juta ton. Pada 2018, produksi batu bara TIA ditargetkan 4,7 juta ton. Kualitas batu bara milik TIA ini sangat baik karena memiliki kalori 5400-5600 kcal per kg.
"‎Kita akan memperpanjang IUPnya, produksi akan semakin turun disebabkan lokasi yang terbatas," ujar dia.
Â
Tambang ABM Investama di Kalsel Hasilkan 3,5 Juta Batu Bara
Sebelumnya, PT ABM Investama melalui PT Tunas Inti Abadi (TIA) memproduksi 3,5 juta ton batubara sampai September 2018. Batubara tersebut berasal dari lokasi pertambangan di Kalimantan Selatan.
Direktur Tunas Inti Abadi D‎adik Kiswanto mengatakan, dari target produksi batubara 4,7 juta ton, produksi sudah mencapai 3,5 juta ton sampai September 2018.
"Sampai September kita sudah memproduksi 3,5 juta ton," tutur Dadik, di lokasi pertambangan TIA, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Kamis 27 September 2018.
Dari jumlah produksi itu, penjualan ke pasar Indonesia sebesar 9,9 persen, China 59,3 persen, India 27,5 persen, Vietnam 1,9 persen, Filipina 1 persen, dan Thailand 0,4 persen.
Tunas Inti Abadi mulai mengembangkan produksi pada area tambang seluas 3.085 hektare (ha). Pada area tambang di wilayah Tanah Bumbu ini terdapat sumber daya batubara sebanyak 106 juta ton dan cadangan sekitar 52 juta ton. Kualitas batubara milik perusahaan dinilai sangat baik karena memiliki kalori 5.400-5.600 kcal per kilogram (kg).
Mengingat pasar batubara masih sangat besar, saat ini fokus ABM adalah meningkatkan produksi batubara, sehingga kenaikan harga yang saat ini terjadi dapat memberikan keuntungan yang optimal.
Direktur Utama Reswara Yofie Priadi mengungkapkan, ABM Investama melalui anak usahanya memegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) di dua wilayah pertambangan batubara, yaitu di Kalimantan Selatan dikelola TIA dan Aceh dikelola PT Mifa Bersaudara. ‎ Dari dua tambang tersebut tahun ini dapat menghasilkan batubara 10 juta ton.
"‎kita targetkan tahun ini 10 juta ton, dari TIA 4,7 juta dan dari MIFA sisanya (5,3 juta ton)," tandas dia.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement