Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam proses divestasi saham Freeport Indonesia yang kini menjadi 51 persen dimiliki PT Inalum (Persero). Apresiasi ini diucapkan setelah ditandatanganinya Sales & Purchase Agreement (SPA) antara PT Inalum, PT Freeport-McMoRan Inc dan PT Rio Tinto Indonesia di Kementeriam ESDM Kamis sore ini.
Ini menjadi proses tanda tangan terakhir antara ketiga belah pihak mengenai proses divestasi kepemilikan saham Freeport Indonesia. Selanjutnya Inalum bersama dengan Freeport McMoRan tinggal menyelesaikan proses administrasi. Proses administrasi ini diantarannya pembayaran nilai investasi oleh Inalum.
Advertisement
Baca Juga
"Jadi semua sudah. Jadi sekarang tinggal prosesnya sekarang pembayarannya. Saya targetnya November semua selesai," kata Rini di Kementerian ESDM, Kamis (27/9/2018).
Pembayaran inipun, ditegaskan Rini tidak bisa langsung dibayarkan. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui, salah satunya sinkronisasi hukum yang dilakukan antara Indonesia dengan Amerika Serikat.
"Kenapa pembayaran itu masih menunggu karena secara internasional nanti transasksinya internasional yang besar. Jadi lawyer-lawyer kita masih harus mengkonfirm terhadap negara masing-masing karena itu ada aturannya," paparnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Akhirnya Kuasai 51 Persen Saham Freeport Indonesia
Sebelumnya, Holding Industri Pertambangan PT INALUM (Persero), Freeport McMoRan Inc. (FCX) dan Rio Tinto, melakukan penandatanganan sejumlah perjanjian sebagai kelanjutan dari Pokok-Pokok Perjanjian (Head of Agreement) terkait penjualan saham FCX dan hak partisipasi Rio Tinto di PT Freeport Indonesia (PTFI) ke INALUM.
Sejumlah perjanjian tersebut meliputi Perjanjian Divestasi PTFI, Perjanjian Jual Beli Saham PT Rio Tinto Indonesia (PTRTI), Perjanjian Pemegang Saham PTFI, yang dilengkapi dengan Services Agreement dan Economic Replacement Agreement, serta Perjanjian Pengambilan Saham PTFI.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama INALUM Budi G. Sadikin, CEO FCX Richard Adkerson, dan perwakilan Rio Tinto, disaksikan oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Dengan demikian jumlah saham PTFI yang dimiliki INALUM akan meningkat dari 9,36 persen menjadi 51,23 persen. Pemda Papua akan memperoleh 10 persen dari 100 persen saham PTFI. Perubahan kepemilikan saham ini akan resmi terjadi setelah transaksi pembayaran sebesar USD 3,85 miliar atau setara dengan Rp 56 triliun kepada FCX diselesaikan sebelum akhir tahun 2018.
Advertisement