Liputan6.com, Tanah Umbu - PT ABM Investama Tbk (ABMM) melalui anak usahanya PT Mifa Bersaudara menjajaki ekspor batu bara ke Pakistan. Batu bara tersebut bersumber dari lokasi tambang di Aceh.
Direktur Keuangan ABM Investama, Adrian Erlangga, mengatakan Pakistan sedang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Hal tersebut dijadikan kesempatan ABM Investama untuk memperluas pasar batu baranya. Selama ini ekspor batu bara Mifa ke Thailand, China dan India.
"Kita lagi coba ke Pakistan karena mereka mau bangun power plant," kata Adrian, di lokasi pertambangan TIA, Desa Semamban, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Jumat (28/9/2018).
Advertisement
Baca Juga
Total produksi batu bara asal Aceh tersebut per September 2018 mencapai 5,3 juta ton. Untuk batu bara yang akan diekspor ke Pakistan akan dicampur dengan batu bara yang diimpor Pakistan dari Afrika Selatan, agar kalori batu bara yang didapat sesuai dengan spesifikasi pembangkit listrik.
"Kita sedang bicara. Kalorinya memadai. Kalau dia mau yang kalori tinggi, mereka impor dari Afrika Selatan. Jadi blending sama Mifa," ujar dia.
Adria mengungkapkan, Pakistan merupakan potensi pasar besar. Lantaran, negara tersebut akan membangun banyak pembangkit. Dia menargetkan bisa ekspor batu bara ke Pakistan pada pertengahan tahun depan.
"Mereka mau bangun pembangkit banyak. Potensinya besar. Realisasi Mifa ke Pakistan mungkin pertengahan tahun depan," tutur dia.
Tambang ABM Investama di Kalsel Hasilkan 3,5 Juta Ton Batu Bara
Sebelumnya, PT ABM Investama melalui PT Tunas Inti Abadi (TIA) memproduksi 3,5 juta ton batu bara sampai September 2018. Batubara tersebut berasal dari lokasi pertambangan di Kalimantan Selatan.
Direktur Tunas Inti Abadi Dadik Kiswanto mengatakan, dari target produksi batubara 4,7 juta ton, produksi sudah mencapai 3,5 juta ton sampai September 2018.
"Sampai September kita sudah memproduksi 3,5 juta ton," tutur Dadik, di lokasi pertambangan TIA, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Kamis 27 September 2018.
Dari jumlah produksi itu, penjualan ke pasar Indonesia sebesar 9,9 persen, China 59,3 persen, India 27,5 persen, Vietnam 1,9 persen, Filipina 1 persen, dan Thailand 0,4 persen.
Tunas Inti Abadi mulai mengembangkan produksi pada area tambang seluas 3.085 hektare (ha). Pada area tambang di wilayah Tanah Bumbu ini terdapat sumber daya batubara sebanyak 106 juta ton dan cadangan sekitar 52 juta ton. Kualitas batubara milik perusahaan dinilai sangat baik karena memiliki kalori 5.400-5.600 kcal per kilogram (kg).
Mengingat pasar batubara masih sangat besar, saat ini fokus ABM adalah meningkatkan produksi batubara, sehingga kenaikan harga yang saat ini terjadi dapat memberikan keuntungan yang optimal.
Direktur Utama Reswara Yofie Priadi mengungkapkan, ABM Investama melalui anak usahanya memegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) di dua wilayah pertambangan batubara, yaitu di Kalimantan Selatan dikelola TIA dan Aceh dikelola PT Mifa Bersaudara. Dari dua tambang tersebut tahun ini dapat menghasilkan batubara 10 juta ton.
"Kita targetkan tahun ini 10 juta ton, dari TIA 4,7 juta dan dari MIFA sisanya (5,3 juta ton)," tandas dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement