Sukses

Pemerintah Yakin 8 Juta UMKM Go Online pada 2019

Pada tahun ini, pemerintah menargetkan sekitar 2,7 juta UMKM yang akan memajang produk di market place. Target ini pun kemungkinan besar dapat tercapai.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk terhubung ke jaringan internet, atau diistilahkan go online. Pemerintah menargetkan sebanyak 8 juta UMKM go online hingga tahun 2019.

Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kementerian Kominfo, Septriana Tangkary, optimis target tersebut dapat tercapai. Pada tahun lalu, tercatat 4,6 juta UMKM masuk ke market place.

"4,6 juta UMKM sudah di market place itu tahun lalu," kata dia saat ditemui, di acara 'UMKM go online', di JCC, Jakarta, Jumat (28/9).

Dia menambahkan pada tahun ini, pemerintah menargetkan sekitar 2,7 juta UMKM yang akan memajang produk di market place. Target ini pun kemungkinan besar dapat tercapai.

"Tahun ini kita gerakkan 2,635 juta, kita sama-sama dengan Kementerian terkait. Insya Allah tercapai," kata dia.

"Untuk sampai saat ini dari blibli.com saja sudah 1 juta. Blibli.com saja. Dengan (market place yang lain) pasti lebih banyak. Kita biasa akhir tahun baru kita share bersama dengan yang lain," imbuh dia.

Pemerintah akan terus mendorong agar pelaku UMKM semakin banyak memasarkan produk di market place. Selain dapat meluaskan pasar dan meningkatkan pendapatan, market place dapat menjadi etalase yang tepat untuk mempromosikan produk Indonesia.

"Kenapa kita dorong? Kita mau mengajak UMKM untuk naik kelas. Bisa dua kali lipat pendapatannya. Misalnya kalau jual offline dapat 30 juta, online bisa Rp 60 juta. Kita mengajak promosi semua produk Indonesia, baik itu tenun, kriya, fashion. Bagus sekali kalau tidak kita ajak fashion dari luar yang akan masuk," tandasnya.

 

2 dari 2 halaman

Tembus Pasar Ekspor, Sri Mulyani Harap Pelaku UMKM Ini Jadi Contoh Sukses

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan rasa bangganya kepada dua pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang turut bekerja dalam meningkatkan kinerja ekspor Indonesia.

Hal itu disampaikan pada saat kunjungan kerjanya di Denpasar, Bali. Pada kesempatan itu, Sri Mulyani mendengarkan secara langsung bagaimana kisah perjuangan para pelaku UMKM yang berhasil menjual produknya hingga ke luar negara.

"Saat ini negara kita tengah berupaya untuk menyeimbangkan ekspor dan impor, oleh karena itu saya melihat sosok Pak Tri dan Pak Wayan ini dapat memberikan inspirasi dan contoh sukses bagi pengusaha kecil," ungkap Sri Mulyani dikutip dari laman Facebooknya, Rabu (19/9/2018).

Sri Mulyani menceritakan, awalnya Tri Dwi Hantoro memulai sebuah usaha kerajinan kulit dengan bermodalkan Rp 500 ribu dan dibantu oleh lima orang pengrajin. Namun, saat ini usaha tersebut sudah berkembang menjadi 50 oang pegawai staf dan 300 pengrajin yang tersebar di Bali, Banyuwangi dan Ponorogo. 

"Penjualan rata-rata setiap 6 minggunya berjumlah 7.500 sampai 15.000 produk yang diekspor ke Jepang, Korea, Turki, Inggris, Singapura dan Italia," ujar dia.

Bahkan produk yang dijual melalui CV, La Chidehafu ini telah berkembang menjadi kerajinan garmen dan kulit, antara lain pakaian, dompet, clutch, sepatu, dan tas.

Â