Liputan6.com, Jakarta - Pada masa pendaftaran seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS 2018 yang telah berjalan selama 3 hari, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) masih menjadi instansi yang paling banyak diminati pelamar di portal sscn.bkn.go.id.
Berdasarkan laporan milik Badan Kepegawaian Negara (BKN) pada Jumat, 28 September 2018 pukul 18.00 WIB, sudah ada sebanyak 74 persen Kementerian/Lembaga (K/L) dan pemerintah daerah yang go live atau melampirkan formasi finalnya di situs SSCN.
Advertisement
Baca Juga
Jumlah itu naik 12 persen dari perhitungan Kamis, 27 September 2018 pukul 17.07 WIB, yakni sebesar 62 persen instansi.
Selain itu, pada hari ini tercatat sudah ada 28.158 pelamar CPNS 2018 yang memilih instansi. Sementara pelamar yang telah berhasil diverifikasi oleh instansi yang bersangkutan baru sekitar 6.317 orang.
Adapun Kemkumham tetap menjadi instansi yang paling banyak dicari pelamar CPNS, naik hampir dua kali lipat dibanding satu hari sebelumnya, yakni 10.126 orang berbanding 5.312 orang. Selain nangkring di posisi pertama, jumlah tersebut juga unggul jauh dibanding instansi lain dalam hal jumlah pelamar.
Kejaksaan Agung menjadi instansi kedua yang paling diminati, dengan jumlah pelamar 1.674 orang. Kemudian diikuti K/L dan pemerintah daerah lain seperti Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan 1.285 pelamar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 1.187 pelamar, serta Pemerintah Kota Bandung sebesar 1.107 pelamar.
Selain itu, menurut hasil identifikasi, jumlah pelamar CPNS 2018 terbanyak berasal dari tiga program studi (Prodi) ini, antara lain Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Kebidanan dan Manajemen.
Saksikan video menarik di bawah ini
BKN: Penerimaan 238 Ribu CPNS 2018 Terbesar dalam Sejarah
Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengatakan, kuota yang akan diterima pada seleksi penerimaan pegawai negeri sipil (CPNS) 2018 seluruh Indonesia sebesar 238.015 kursi. Itu adalah kuota terbesar dalam seleksi penerimaan PNS selama ini.
"Itu adalah angka paling besar dalam sejarah atau yang pernah diterima sebagai PNS selama perekrutmen yang ada, jadi kita sebelumnya tidak pernah menerima angka sebesar itu," tuturnya di Gedung Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Jumat (28/9/2018).
Bima menambahkan, selain melakukan persiapan yang matang, ia juga akan melakukan beberapa modifikasi guna mengatasi kesulitan proses pendaftaran pns di daerah-daerah tertentu, seperti misalnya di Papua.
"Kalaopun ada kesulitan kita akan terapkan modifikasi sesuai daerahnya. Misal jika registrasi NIK di Papua sulit maka kita akan gunakan metode lain seperti surat ijazah atau surat tanda lahir dan lainnya. Kita akan lihat bagian bagian mana yang akan menjadi keberatan mereka," jelasnya.
Tak hanya itu, Bima menekankan, akan menambah cakupan frekuensi (bandwitdh) guna mempermudah jaringan serta akses bagi masyaraka mengikuti seleksi CPNS 2018.
"Pertama kali kita memberikan akun mereka menggunakan jaringan dukcapil, tadi malam bandwitdh sudah dibesarkan 4 kali lipat sehingga tidak ada masalah lagi. Jadi saya kira mudah-mudahan tidak ada masalah ke depan karena jaringan-jaringan itu sudah bekerjasama dengan telkom," pungkas dia.
Advertisement