Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi yang disertai tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, mengakibatkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal. Warga terpaksa tinggal di tenda-tenda pengungsian dengan keadaan yang serba terbatas. Pengungsi juga kesulitan mendapatkan makanan.
Akses menuju Palu dan Donggala putus, sehingga menyulitkan tim relawan masuk dan mendistribusikan bantuan.
Melihat kejadian ini, BRI Syariah menyalurkan bantuan kepada para pengungsi di Palu dan Donggala melalui Kantor Cabang Makassar. Bantuan berupa makanan siap saji, air minum, beras, mie instan, kompor, selimut, tenda, obat-obatan dan lain-lain dengan nilai total bantuan Rp 100 juta. Bantuan tersebut dibawa melalui jalan darat dari kota Makassar.
Advertisement
Baca Juga
Setelah menempuh perjalanan selama dua hari, relawan BRI Syariah akhirnya tiba di kota Palu. Medan yang sulit menjadikan perjalanan tim relawan dari Makassar memakan waktu yang cukup lama. Dengan pengawalan ketat personil TNI dan Polri, bantuan tersebut sampai di Palu dan siap didistribusikan.
Direktur Utama BRI Syariah Moch Hadi Santoso menyatakan prihatin atas kondisi Palu, Donggala dan masyarakat yang menjadi korban. Sulitnya medan membuat bantuan sulit didistribusikan .
“Alhamdulillah, tim relawan yang membawa bantuan untuk korban gempa akhirnya bisa tiba di kota Palu. Walaupun medannya sulit, tapi apapun bisa kita atasi dengan izin dan bimbingan Allah," jelas dia dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (2/10/2018).
Untuk kegiatan perbankan sendiri, hambatan kegiatan operasional sampai saat ini di Palu masih di inventarisir, karena jaringan bahkan komunikasi di Palu masih belum lancar.
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Karyawan Jadi Korban
Menurut data yang dilansir BNPB pada hari Selasa siang, tercatat 1.234 orang meninggal dunia serta 799 luka berat dan 99 orang masih belum ditemukan. Salah satu di antara ribuan korban adalah karyawan BRI Syariah, Anal Elkusdayana.
Anal adalah Financing Reviewer Manager yang bertugas di BRI Syariah Kantor Cabang Palu. Saat gempa terjadi, Anal berada di lingkungan BRIsyariah Kantor Cabang Palu, menanti waktu sholat Maghrib.
Tiba-tiba gempa terjadi. Saat rekan-rekan yang lain berhasil lari menyelamatkan diri, Anal tertimpa bangunan dan meninggal dunia.
"Sungguh kejadian ini menyisakan duka yang mendalam bagi kami keluarga besar BRIsyariah seluruh Indonesia," ungkap Hadi.
Advertisement