Sukses

Kementan Kirim 500 Truk Bantuan Logistik ke Palu dan Donggala

Kementerian Pertanian (Kementan) menyalurkan bantuan kemanusiaan pada Kamis (4/10/2018) bagi korban gempa dan tsunami Donggala dan Palu.

Liputan6.com, Makassar - Kementerian Pertanian (Kementan) menyalurkan bantuan kemanusiaan pada Kamis (4/10/2018) bagi korban gempa dan tsunami Donggala dan Palu di Makassar, Sulawesi Selatan. Kementan mengirimkan 500 truk bantuan logistik kepada para korban tersebut.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, puluhan truk terlihat siap mengantarkan logistik tersebut sebagai kegiatan sosial untuk saudara di Donggala. Truk-truk ini secara bertahap akan dikirimkan ke Provinsi Sulawesi Tengah.

"Sudah kami siapkan selama 3 hari khusus untuk bantuan hari ini dan atas perintah bapak presiden. Kami siap melepas 500 truk buat teman-teman di Palu. Kami akan ke Palu besok usai bantuan ini sampai disana," tutur Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Makassar, Kamis (4/10/2018).

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah menjelaskan, sebanyak 319 truk akan dikirimkan ke Donggala hari ini. Ia juga menyebutkan telah mengumpulkan sebesar Rp 6 miliar dana sosial dari para pengusaha.

"319 truk berangkat hari ini sisanya kemudian akan berangkat. Kurang dari sejam kami juga sudah dapat Rp 6 miliar dari para pengusaha untuk korban bencana. Sebesar Rp 6 miliar ini akan kami gunakan untuk bangun rumah," ujar dia.

Ia pun apresiasi atas usulan Kementan untuk gerakan sosial bagi para korban bencana itu. "Kami berterima kasih atas inisiasi bapak menteri bagi para korban. Moga hal-hal seperti ini dapat kita teruskan atau bahkan kita tingkatkan," pungkas dia. 

 

2 dari 2 halaman

Kegiatan Ekonomi di Palu Mulai Menggeliat

Sebelumnya, perlahan tapi pasti, sepenggal kalimat Presiden Jokowi yang mengajak masyarakat Palu menghidupkan kegiatan ekonomi di pasar dan toko-toko mulai diterapkan.

"Saya mengimbau warga pelaku usaha. Apabila memungkinkan untuk untuk buka dan berkegiatan kembali," kata Jokowi saat berkunjung di Petobo, Palu Selatan.

Kemudian pagi ini, Kamis 4 Oktober 2018, seorang pria 47 tahun berkeliling menjajakan nasi kuning di jalanan Kota Palu. Berbekal bekas botol sirup dan sendok, dia menawarkan dagangannya kepada warga Palu lainnya.

"Saya jualannya dengan perasaan masih trauma karena gempa. Tapi alhamdulillah, baru keluar dan tak jauh dari rumah di Jalan Elang, jualan nasi kuning saya sudah habis," kata Subagio kepada Liputan6.com. 

Sebungkus nasi kuning Subagio yang berisikan telur dan irisan ikan tongkol seadanya dihargai Rp 10.000 per bungkus.

"Jualan nasi kuning sudah lama dengan menggunakan sepeda. Dan nasi kuningnya ditaruh di belakang menggunakan keranjang. Belum sampai 1 km dari rumah pascagempa dan tsunami sudah habis dibeli orang yang berkumpul di tepi jalan atau lari keluar dari dalam rumah warga yang mendengar suara botol di pagi hari," jelas Subagio.

Sementara itu, Andi, pedagang telur ayam, juga sudah menjajakan jualannya di emperan toko di Jalan Garuda.

Berbekal mobil pick up dan meja untuk menyusun tumpukan telur ayam dari Sigi, Andi menjual telur ayam seharga Rp 50.000 per rak.

"Selain jual per rak, kami jual telur juga secara eceran. Dan kalau diecer hanya seharga seribu lebih," kata Andi kepada Liputan6.com.

Andi berharap kedatangan Presiden Joko Widodo yang kedua kalinya pada Rabu, 3 Oktober 2018 menjadi awal kebangkitan pelaku usaha kecil, khususnya yang bergelut di jualan bahan pokok.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Â