Liputan6.com, Makassar - Pembangunan Ultimate Makassar New Port menyelesaikan tahap pertama, yaitu Tahap 1 Phase A pada Oktober 2018.
Tahap ini dibangun selama tiga tahun sejak 2015, dan memiliki panjang dermaga 320 meter dan kedalaman 16 meter. Namun, Pelindo IV berhasil efisiensi, sehingga panjang dermaga sampai 362 meter.
"Tahap I Phase 1A ini 320 meter berdasarkan rencana, tapi karena kita efisiensi reklamasi, maka dia jadi 362 meter. Jadi panjang dermaga 320 sudah jadi, di ujung sana ada 42 meter sedang diselesaikan finishingnya. Selesai pertengahan bulan ini. Jadi totalnya 362," ujar Farid Padang, Direktur Utama Pelindo IV, Jumat (5/10/2018) di Makassar.
Advertisement
Baca Juga
Farid memaparkan, efisiensi penambahan 42 meter itu tidak menambah biaya. Sebaliknya, justru pihak Pelindo IV berhasil membangun area tambahan dengan biaya lebih murah.
"Supaya dermaga bisa optimum, ini tanpa menambah biaya. Karena reklamasi ini, dengan biaya dermaga, penganggaran sudah sampai di ujung, lalu kita kalau standar reklamasi per meter kubik itu sekitar Rp 4 sampai 5 juta,” ujar dia.
"Di sini cuma Rp 2,3 juta saja. Artinya efisiensinya sangat jauh. Efisiensi itu dipakai untuk menambah dermaga. Menambah 42 meter itu berdasarkan efisiensi" lanjutnya.
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Pembangunan Tahap Pertama
Causeway sepanjang 2,5 kilometer juga sudah bisa diakses dari gerbang masuk sampai di bibir ujung dermaga.
Proyek reklamasi ini juga tidak menghadapi kendala seperti yang terjadi di Kalibaru. Sebab, proyek dibangun dari laut terlebih dahulu.
"Kita tak repot soal lahan. Kita membangun ini cepat karena kita tak terhambat lahan seperti Kalibaru, kita membangunnya dari laut baru ke darat, kita mendapat izin konsesi untuk 100 tahun, panjang 1.000 meter. Dikeluarkan perhubungan laut," ucap dia.
Tahap I Phase 1A dari Ultimate Makassar New Port ini akan diresmikan pada Oktober 2018. Keseluruhan proyek memakan dana investasi Rp 89,57 triliun dan direncanakan selesai pada 2025.
Pada tahap awal ini, jumlah investasi Rp 2,51 triliun, terdiri dari Rp 1,71 triliun untuk infrastruktur dan Rp 0,80 triliun untuk alat-alat operasional, dan tanpa memakai APBN.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement