Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi, berencana mengbadikan nama Anthonius Gunawan Agung sebagai nama salah satu sekolah milik Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Hal ini juga sekaligus menjawab usulan beberapa pihak di media sosial yang ingin menjadikan nama Antonius Gunawan Agung sebagai nama bandara di Palu menggantikan nama Mutiara Sis Aljufri.
Baca Juga
"Kalau untuk nama bandara saya tidak bisa pastikan, tapi kalau nama sekolah saya bisa pastikan," kata Budi Karya di Kementerian Keuangan, Jumat (5/10/2018).
Advertisement
Menhub mengaku, salah satu sekolah milik Kementerian Perhubungan yang akan diberi nama baru tersebut adalah sekolah yang berlokasi di Makasar. Di sana, terdapat Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan.
Perihal perubahan nama untuk bandara, mantan Dirut Angkasa Pura II itu mengaku membutuhkan prosedur dan persetujuan berbagai pihak, salah satunya dari pemerintah daerah dan masyarakat sekitar. "Kalau nama sekolah saya bisa setujui," tegas Menhub ulang.
Budi Karya Sumadi telah menganugerahkan penghargaan Adikarya Dirgantara Pralabda kepada personel layanan navigasi penerbangan AirNav Indonesia, Anthonius Gunawan Agung, pada Kamis (4/10) di Gedung Pancagatra Dwiwarma Purwa, Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia, Jakarta.
Penghargaan ini disampaikan langsung oleh Menhub kepada Ayahanda dan Ibunda Almarhum Agung yang didatangkan dari Sentani, Jayapura.
“Kisah Almarhum Agung merupakan salah satu bukti nyata implementasi nilai-nilai kemanusiaan dan keselamatan penerbangan. Almarhum Agung telah menginspirasi kita semua dengan aksi heroiknya memandu Pesawat Batik Air ID 6231 rute Palu-Makassar di tengah guncangan gempa di Palu dan sekitarnya. Kementerian Perhubungan menganugerahkan penghargaan Adikarya Dirgantara Pralabda atas dedikasinya terhadap keselamatan penerbangan di ruang udara Indonesia,” ucap Menhub.
Pada sambutannya, Menhub menyampaikan duka cita dan belasungkawa yang begitu mendalam kepada kedua orang tua dan keluarga Almarhum Agung.
“Duka cita dan belasungkawa kami sampaikan kepada orang tua Almarhum Agung dari Kementerian Perhubungan, seluruh stakeholder penerbangan nasional dan masyarakat Indonesia. Bahkan simpati, atensi serta apresiasi mengalir begitu deras dari kolega penerbangan internasional seperti IATA dan ICAO, media massa internasional serta masyarakat internasional. Kita semua terinspirasi oleh aksi dari Almarhum Agung yang begitu luar biasa,” paparnya.
Sementara itu, Direktur Utama AirNav Indonesia, Novie Riyanto, sangat mengapresiasi penganugerahan ini kepada Alamarhum Agung.
“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Menteri Perhubungan atas penghargaan Adikarya Dirgantara Pralabda yang diberikan kepada karyawan AirNav Indonesia yang gugur dalam menjalankan tugasnya, yakni memastikan keselamatan penerbangan. Sebelumnya AirNav Indonesia juga telah menaikkan pangkat Almarhum Agung sebanyak dua tingkat dan beberapa apresiasi lain kepada keluarga Almarhum,” ungkap Novie.
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Petugas Airnav Palu Meninggal Usai Pastikan Pesawat Selamat Saat Gempa
Seorang petugas pelayanan navigasi penerbangan bernama Anthonius Gunawan Agung meninggal dunia sesaat setelah menjalankan tugasnya saat gempa di Palu, Sulawesi Tengah.
Saat gempa menggoyang Palu, Anthonius tengah berada di menara kontrol Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu untuk memastikan Batik Air terbang dengan selamat. Namun, tiba-tiba atap ambruk akibat gempa dan Anthonius langsung lompat dari menara.
Peristiwa ini dikabarkan oleh pengamat penerbangan dan investigator swasta khusus kasus-kasus kecelakaan pesawat, Gerry Soejatman dalam akun twitternya. Dalam akun twitternya, Gerry menulis bahwa Anthonius adalah seorang petugas ATC yang melompat dari menara saat gempa bumi mengguncang Palu setelah dia memastikan Batik Air terbang dengan selamat.
Just got this: The ATC that jumped off #PLWairport tower cab during the #earthquake reportedly was clearing a Batik Air flight to depart and waited for the aircraft to safely become airborne before he left. Faced with a collapsing roof, he jumped. He's now in hospital recovering.
— Gerry Soejatman (@GerryS) September 28, 2018
Namun, beberapa saat kemudian, akun twitter resmi AirNav mengabarkan bahwa Anthonius telah meninggal dunia.
Telah wafat saat menjalankan tugasnya sebagai personel layanan navigasi penerbangan, Saudara Anthonius Gunawan Agung, Air Traffic Controller (ATC) AirNav Indonesia Cabang Palu pada Sabtu (29/09).#RIPAgung #DoaUntukSulteng#PrayforDonggala #PrayforPalu pic.twitter.com/6Wpobp3R7m
— AirNav Indonesia (@AirNav_Official) September 29, 2018
Dalam keterangannya, AirNav mengatakan, jika Anthonius merupakan ATC yang tengah dalam tugas pada Tower ATC Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, pada saat terjadi guncangan gempa dengan magnitudo 7,4 yang berpusat di Kabupaten Donggala pada Jumat 28 September 2018.
Beliau merupakan ATC on duty pada Tower ATC Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, pada saat terjadi guncangan gempa dengan skala 7,4 SR yang berpusat di Kabupaten Donggala pada Jum’at (28/09).#RIPAgung #DoaUntukSulteng#PrayforDonggala #PrayforPalu
— AirNav Indonesia (@AirNav_Official) September 29, 2018
Advertisement