Liputan6.com, Jakarta - Ajang Annual Meeting IMF-World Bank membawa berkah bagi pengelola hotel di Bali. Lantaran, tingkat hunian (okupansi) hotel di Pulau Dewata rata-rata lebih dari 80 persen pada Oktober 2018.
Chairman Bali Hotel Association, Ricky Putra mengatakan, pada bulan ini, okupansi hotel di Bali diperkirakan lebih dari 80 persen. Angka ini jauh lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Overall hotel okupansinya jau lebih baik dari tahun sebelumnya. Rata-rata di atas 80 persen untuk bulan ini," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Minggu (6/10/2018).
Advertisement
Baca Juga
Dia mengungkapkan, hotel yang okupansinya paling tinggi yaitu yang berada tidak jauh dari lokasi pertemuan tahunan tersebut, seperti di wilayah Nusa Dua, Sawangan, Benoa, Jimbaran dan lain-lain.
Namun demikian, Ricky berharap, ajang ini tidak hanya berdampak pada bisnis hotel, tetapi juga kegiatan ekonomi lain di Bali seperti usaha kecil dan menengah (UKM) dan pariwisata.
"Event IMF-World Bank memberi impact yang sangat baik untuk ekonomi secara keseluruhan," ujar dia.
Â
Â
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Â
Bandara Ngurah Rai Siap Sambut Tamu IMF-World Bank
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan Bandara Ngurah Rai, Bali siap menyambut gelaran pertemuan tahunan IMF-World Bank 2018.
Sebagai antisipasi, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga menyiagakan bandara di sekitar Bali sebagai tempat parkir pesawat apabila Bandara Ngurah Rai padat.
"IMF saya pikir sudah dikerjakan dengan baik antar AirNav dengan AP 1. Jadi memang kita bertumpu pada Bali yang makin punya kualifikasi movement bertambah. Kalau selama ini hanya 30 yang akan datang menjadi 35. Artinya setiap jam ada penambahan," ujar dia di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat 5 Oktober 2018.
"Lebih jauh dari itu kita akan siapkan bandara sekitarnya untuk round untuk menginap," tambah dia.
Selain memastikan kesiapan langit Bali menyambut ribuan tamu, Kemenhub juga memperbaiki layanan di darat, seperti menerapkan sistem ganjil genap selama 10 hari. Dia meminta masyarakat Bali dapat memaklumi kondisi ini selama gelaran pertemuan IMF-World Bankdilaksanakan.
"Di darat saya lagi sosialisasikan bila dimungkinkan dalam 10 hari itu ganjil genap, karena kita tidak mau tamu-tamu kita terjebak macet. Saya minta toleransi masyarakat Bali dan saya sudah sama Gubernur, Pak gubernur tolong dilakukan karena ini cuma 10 hari kita berikan impresi yang baik bagi negara kita bagi Bali khususnya," kata dia.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement