Sukses

Rupiah Tembus 15.203 per Dolar AS, IHSG Menguat 22,19 Poin

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada sesi pertama perdagangan saham Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada sesi pertama perdagangan saham Senin pekan ini. Penguatan IHSG terjadi di tengah laju nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tembus 15.200.

Pada penutupan sesi pertama, Senin (8/10/2018), IHSG menguat 22,19 poin atau 0,39 persen ke posisi 5.754,13. Indeks saham LQ45 menguat 0,61 persen ke posisi 903,40. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 169 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 169 saham melemah dan 132 saham diam di tempat. Pada sesi pertama perdagangan saham, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.65,67 dan terendah 5.728,63.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 193.668 kali dengan volume perdagangan saham 8,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 3,4 triliun. Investor asing jual saham Rp 219,49 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 15.203

Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham pertanian melemah 0,55 persen, sektor saham aneka industri susut 0,53 persen, sektor saham tambang turun 0,35 persen dan sektor saham perdagangan melemah 0,07 persen.

Sementara itu, sektor saham barang konsumsi menguat 1,32 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur menanjak 0,84 persen dan sektor saham industri dasar menguat 0,58 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham SPAX menguat 25 persen ke posisi Rp 725 per saham, saham KPAS menanjak 24,65 persen ke posisi Rp 354 per saham, dan saham SURE melonjak 24,43 persen ke posisi Rp 326 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham PANI melemah 24,61 persen ke posisi Rp 193 per saham, saham DIGI merosot 21,79 persen ke posisi Rp 610 per saham, dan saham INRU turun  14,29 persen ke posisi Rp 480 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,59 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,31 persen, indeks saham Thailand tergelincir 0,58 persen.

Selain itu, indeks saham Shanghai merosot 282 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Diikuti indeks saham Singapura susut 0,45 persen dan indeks saham Taiwan melemah 0,54 persen.

 

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

 

 

2 dari 2 halaman

IHSG di Awal Sesi Perdagangan

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menguat mengawali hari di pekan ini. Adapun posisi rupiah berada di kisaran 15.190 per Dolar Amerika Serikat (AS).

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (8/10/2018), IHSG merosot 3,23 poin atau 0,06 persen ke posisi 5.728,6.

Kemudian pada pembukaan pukul 09.00 WIB, tekanan IHSG berakhir. IHSG menguat 4,5 poin atau 0,08 persen ke posisi 5.730,45.

Indeks saham LQ45 juga menghijau ke posisi 898,58. Hampir seluruh indeks saham acuan menguat.

Adapun sebanyak 94 saham menguat sehingga mendoorong IHSG. Kemudian 34 saham melemah dan 112 saham diam di tempat.

Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.748,2 dan terendah 5.728,6.

Total frekuensi perdagangan saham 5.277 kali dengan volume perdagangan saham 395,2 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 131,4 miliar.

Investor asing lepas saham Rp 13,61 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) menguat ke posisi 15.190.

Sektor saham yang menguat antara lain saham konsumis yanng naik 0,74 persen. Kemudian saham manufaktur sebesar 0,48 persen dan saham keuangan sebesar 0,19 persen.

Sementara yang melemah antara lain, sektor saham infrastruktur turun 0,29 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Sektor saham aneka industri melemah 0,20 persen dan sektor saham perdagangan tergelincir 0,02 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham KPAS mendaki 24,65 persen ke posisi Rp 354 per saham, saham SURE menanjak 24,43 persen ke posisi Rp 326 per saham, dan saham NIKL menanjak 9,16 persen ke posisi Rp 4.050 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BPTR merosot 6,19 persen ke posisi Rp 91 per saham, saham PKPK turun 4,26 persen ke posisi Rp 135 per saham, dan saham ABBA merosot 3,70 persen ke posisi Rp 130 per saham.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Â