Liputan6.com, Jakarta - Pihak Badan Kepegawaian Negara (BKN) serius memastikan integritas pelaksanaan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Sebanyak 10 ribu soal pun sudah dipersiapkan untuk tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD).
Soal tersebut disediakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Pihak penyusun terdiri dari 110 penulis naskah yang berasal dari 19 perguruan tinggi.
Advertisement
Baca Juga
Jumlah soalnya pun sampai puluhan ribu. Kemudian, soal tersebut akan diacak dan dibagikan untuk masing-masing peserta untuk dikerjakan.
"SKD ada puluhan ribu soal, itu nanti di-random, terus untuk masing-masing peserta jadi 100 soal (dikerjakan) selama 90 menit," jelas Kepala Biro Humas BKN Mohammad Ridwan saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (11/10/2018).
Ridwan menambahkan, Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) juga dipersiapkan puluhan ribu soal. Berkat banyaknya soal yang disiapkan, maka mencari bocoran soal pun tidak akan ada gunanya.
Sebab, setiap peserta tidak akan mengetahui soal apa yang akan mereka dapatkan secara acak, apalagi seleksi akan dilakukan dengan komputer (Computer Assisted Test/CAT). Dengan ini, para peserta seleksi CPNS dipastikan tidak akan bisa menyontek.
Pihak BKN juga memastikan seluruh jalannya prosesi seleksi CPNS 2018 berjalan aman dari pihak-pihak yang curang. Salah satunya dengan bekerja sama dengan kepolisian untuk turut memberikan proteksi digital dari hacker jahat yang ingin menyerang sistem.
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Dijaga Polisi, Seleksi CPNS 2018 Bebas Kecurangan
Tahun 2018 ini, Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) akan diperketat. Peran kepolisian pun diturunkan untuk menjaga proses ini dari berbagai dimensi.
Pengamananan dari pihak polisi bukan hanya dalam bentuk pengamanan fisik pada seluruh rangkaian pelaksanaan, tetapi juga pengamanan secara teknologi untuk gangguan sistem IT dan dari para hacker jahat. Ini dimaksudkan agar semua peserta yakin bahwa seleksi dilaksanakan dengan bersih.
“Supaya mereka yang berjuang, ikut seleksi CPNS, bisa menerima hasilnya dengan ikhlas. Kalau dia lulus, Alhamdulillah. Kalau tidak lulus, dia akan menerima,” kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin, di Jakarta, Jumat, 28 September 2018.
Menurut Syafruddin, ujian seleksi CPNS untuk mengisi formasi sebanyak 238.015 pada bulan Oktober ini harus memberikan kepastian kepada masyarakat yang mengikuti seleksi bahwa apa yang diupayakan atau dihasilkan dari seleksi ini betul-betul murni, tidak ada gangguan atau pun rekayasi oleh pihak-pihak lain.
"Karena itulah kita melibatkan Polri untuk mengamankan, mengawasi, sekaligus membantu pengawasan dalam penyelenggaran seleksi CPNS ini. Kita belajar dari keberhasilan Polri dalam rekrutmen di lingkungan kepolisian beberapa tahun ini yang sangat bersih dan tak ada gejolak," tegas Syafruddin.
Pada hari yang sama, Kementerian PANRB, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Kepegawaian Negara, dan Kepolisian Negara Republik Indonesia menandatangani Nota Kesepahaman terkait Persiapan, Pelaksanaan, Pengamanan, dan Penegakan Hukum dalam rangka Seleksi CPNS 2018.
Advertisement