Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) optimistis pengguna Pertamax CS tidak akan beralih ke Premium, meski harganya mengalami kenaikan Rp 900 per liter sejak Rabu (10/10/2018).
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Adiatma Sardjito, mengatakan konsumen Pertamax Cs memiliki pemahaman tentang Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berkualitas untuk kendaraannya, sebab itu Pertamina tidak khawatir kenaikan harga Petamax membuat konsumenya migrasi ke Premium.
"Kalau Pertamax konsumennya menengah ke atas, mereka sudah paham dengan kualitas BBM yang cocok dengan kendaraan," kata Adiatma, di Jakarta, Rabu (10/10/2018).
Advertisement
Baca Juga
Adiatma melanjutkan, untuk menjaga ketertarikan masyarakat mengkonsumsi BBM nonsubsidi di antaranya Pertamax Cs, Pertamina telah melakukan serangkaian sosialisasi dan memberikan promo.
Yaitu, program Berkah Energi Pertamina. Program ini sebagai wujud penghargaan untuk para konsumen yang dengan setia menggunakan produk unggulan Pertamina yang lebih ramah lingkungan, seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Pertalite, Dexlite, Pertamina Dex, Pelumas Fastron serta Bright Gas.
Untuk mengikuti program ini, pelanggan dapat mendownload aplikasi MyPertamina dan mengikuti panduan selanjutnya. Program ini serentak dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia mulai 9 Agustus 2018 hingga 31 Juli 2019.
Berkah Energi Pertamina berhadiahkan satu unit Mercy C300 cabriolet, enam unit Harley Davidson Softail, 16 unit Toyota Innova Diesel, 61 pasang paket umrah, 61 Yamaha Nmax Abs. Kegiatan ini berlaku di seluruh Indonesia dan di semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum. Pengundian dilakukan sebanyak tiga kali periode, yaitu Desember 2018, April 2019, dan Agustus 2019
"Kami sudah sosialisasi dan undian-undian, untuk mendorong orang menggunankan bahan bakar yang baik untuk mesin," ujar dia.
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Pertamina Ungkap Alasan Menaikkan Harga Pertamax Cs
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi jenis Pertamax Cs dan Solar.
Kenaikan harga BBM nonsubsidi ini merupakan dampak dari harga minyak mentah dunia yang terus merangkak naik. Saat ini harga minyak dunia rata-rata menembus USD 80 per barel.
External Communication Manager PT Pertamina (Persero) Arya Dwi Paramita mengatakan, kenaikan harga Pertamax CS dan Solar non subsidi berlaku mulai 10 September 2018, pukul 11.00 wib.
Penetapan kenaikan mengacu pada Peraturan Menteri ESDM Nomor 34 tahun 2018, tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 39 Tahun 2014, Tentang Perhitungan Harga Jual Eceran BBM.
"Atas ketentuan tersebut, maka Pertamina menetapkan penyesuaian harga," kata Arya.
Adapun harga BBM non subsidi Pertamina yang naik untuk wilayah DKI Jakarta adalah, Pertamax 92 yang harganya naik menjadi Rp 10.400 per liter dari Rp 9.500 per liter.
Pertamax Turbo naik menjadi Rp 12.250 per liter dari Rp 10.700 per liter dan Pertamina dex naik menjadi Rp 11.850 dari Rp 10.500 per liter.
Sedangkan Shell saat ini membanderol BBM jenis Super Rp 10.500 per liter, V-Power Rp 12.350 per liter dan Diesel Rp 11.950 per liter.
Total saat ini menjual BBM jenis Performance 92 Rp 10.550 per liter, Performance 95 Rp 12.350 per literPerformance Diesel Rp 11.950 per liter.
Jika membandingkan harga BBM non subsidi dari tiga perusahaan tersebut, harga BBM yang ditetapkan Pertamina masih jauh lebih murah. Ini meski sudah terjadi kenaikan harga BBM pada hari ini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement