Sukses

Bank Dunia: Perkembangan Teknologi Butuh Dukungan Pemerintah

Bank Dunia mengkritisi peran pemerintah yang hingga saat ini belum membuat regulasi terhadap kehadiran teknologi

Liputan6.com, Nusa Dua - Bank Dunia (World Bank) dan pihak terkait mengkritisi peran pemerintah yang hingga saat ini belum membuat regulasi terhadap kehadiran teknologi yang telah mengubah pola aktivitas ekonomi dari konvensional menuju online.

Vice President Middle East and North Africa of World Bank Group, Ferid Belhaj, mengatakan teknologi online kini sudah menjadi urat nadi bagi kehidupan masyarakat milenial, juga turut mempengaruhi dunia industri.

"Industrialisasi bagus, tapi itu belum cukup. Sektor ekonomi dan policy baru juga mulai terbangun. Oleh karena itu, kita (Bank Dunia) butuh pembicaraan serius akan ini dengan pemerintah. Butuh ditopang regulasi dari pemerintah," ujar dia di Nusa Dua, Bali, Rabu (10/10/2018).

Kebijakan pemerintah, lanjutnya, dinilai perlu agar para pelaku bisa beradaptasi sekaligus mengurangi risiko bisnis saat beraktivitas di pasar online.

Sementara itu, Director Human Development & Economic Management Bank Dunia, Augusto Tano Kouame, mengatakan, teknologi online turut membuat aktivitas perdagangan bergerak semakin cepat. Dia menilai, partisipasi pemerintah penting untuk memonitor data yang bergulir di online market.

"Pemerintah juga harus terdigitalisasi, sebab pergerakan data harus dipantau. Kita harus kontrol penggunaan new technology.Pemerintah harus bisa lebih agile dalam menghadapi perubahan teknologi, dan harus siap," tegasnya.

 

 

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

2 dari 2 halaman

Bantuan Teknologi Bantu Pelaku UMKM

Di sisi lain, CEO Bukalapak Achmad Zaky menyampaikan, bantuan teknologi online sesungguhnya bagus untuk menunjang para pelaku usaha kecil dan menengah atau Small and Medium Enterprises (SME). Oleh karena itu, dukungan pemerintah untuk me-manage data dalam sebuah aturan dirasa sangat perlu.

"Saya sebagai pelaku butuh dukungan dari pemerintah, sebab itu bantu menunjang data. Bila tak ada data, itu akan kacau. Data itu penting, seperti untuk financing. Kalau Anda melihat data, Anda misa melihat pergerakan suatu perusahaan," sebutnya.

Selain itu, ia menyebutkan, pemerintah juga harus memfasilitasi para pelaku di pasar konvensional yang perlahan kini kehadirannya mulai tergerus oleh online market.

"Teknologi baik, tapi ada buruknya. Pasar offline bisa tutup karena ada pasar online. Banyak orang yang kemudian mengubah perilaku pasarnya. Di sini pemerintah harus datang dan membantu mereka (pelaku pasar konvensional yang kehilangan job) mencari pekerjaan," ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Â