Liputan6.com, Jakarta Sektor perkantoran diyakini akan tetap tumbuh positif pada kuartal III-2018. Hal tersebut terlihat dari hunian beberapa perkantoran di Jakarta, baik yang berada di Central Businessman District (CBD) maupun non-CBD mulai meningkat.
Berdasarkan data riset yang dilakukan oleh konsultan properti JLL Indonesia, tingkat okupansi (keterisian) kantor di daerah CBD pada kuartal III-2018 meningkat 17 persen menjadi 78 persen. Sedangkan tingkat hunian perkantoran di kawasan non-CBD stabil di angka 76 persen.
Baca Juga
"Pergerakan pasar perkantoran selama triwulan ketiga ini tetap positif meskipun tidak sebesar triwulan sebelumnya," kata Head of Research JLL Indonesia, James Taylor di Jakarta, Rabu (10/10/2018).
Advertisement
James mengungkapkan, mulai terisinya perkantoran juga tidak terlepas dari terbatasnnya jumlah pasokan gedung baru. Tercatat untuk wilayah CBD, jumlah penyediaan gedung baru hanya sebesar 36.000 meter persegi yakni Revenue Tower di Kawasan SCBD.
Sedangkan gedung perkantoran baru non-CBD hanya sebesar 34.000 meter persegi. "Terdapat satu gedung baru yang selesai dibangun pada triwulan ini yaitu Revenue Tower di SCBD," ucapnya.
Â
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Â
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Â
Â
Â
Perkantoran Grade A
Adapun sektor perkantoran yang paling banyak diminati adalah perkantoran dengan grade A baik itu di kawasan CBD maupun non CBD. Khusus untuk kawasan CBD, kata James hampir sebagian gedung perkantoran grade A mulai terserap, begitupun juga kawasan non-CBD.
"Tingkat permintaan grade B di daerah luar CBD juga cukup baik diangka 25 ribu," ucapnya.
Meningkatnya tingkat keterisian kantor di grade A tidak terlepas dari beberapa perusahaan yang melakukan upgrade ruang kantornya dan pindah menuju ruang kantor yang lebih baik. Adapun perkantoran Grade A banyak di dominasi oleh perusahaan teknologi seperti Go-Jek, Grab hingga WEWORK.
"Hampir setengah ruang perak tilanngnya A CBD yang terserap di triwulan ketiga berasal dari perusahaan berbasis teknologi," pungkasnya.
Advertisement