Sukses

Ini Lokasi Wisata yang Bisa Dikunjungi Delegasi IMF-World Bank di Bali

Ajang The Annual Meeting IMF-World Bank yang berlangsung di Nusa Dua, Bali diyakini akan menarik lebih banyak wisatawan mancanegara.

Liputan6.com, Nusa Dua - Ajang The Annual Meeting IMF-World Bank yang berlangsung di Nusa Dua, Bali diyakini akan menarik lebih banyak wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata.

Sejumlah lokasi wisata juga bisa dikunjungi para delegasi yang hadir usai mengikuti rangkaian pertemuan tahunan ini.Jaya, pemandu wisata lokal mengatakan, Bali sebenarnya memiliki beragam lokasi wisata yang sudah banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara. 

Jika ingin permainan olahraga air, maka para delegasi bisa datang ke Tanjung Benoa yang menawarkan banyak pilihan permainan olahraga air. Biasanya pada pukul 10.00 WITA lokasi ini sudah dipenuhi oleh wisatawan.

"Tanjung benoa, ada water sport dan banyak turis asing ke sana. Biasanya pagi jam 10 pagi ramai. Di sana jetski, parasailing, banana boat. Bisa juga diving, snorkeling," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Bali, Kamis (11/10/2018).

Jika ingin mencoba menyelami laut dan melihat keindahan terumbu karang, para delegasi IMF-World Bank bisa datang ke Padang Bai‎ dan wilayah Singaraja. Keduanya menjadi lokasi favorit bagi wisatawan untuk menyelam.

"Diving paling bagus di singaraja, karena lautnya masih bersih. Kemudian di Padang Bai juga bagus untuk diving bagus. Di sana ada hotel, bungalau, guest house yang harganya mulai Rp 300 ribu," kata dia.

 

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

 

 

2 dari 2 halaman

Lokasi Wisata Lainnya

Selain itu, di laut sekitar Singaraja para delegasi juga bisa berinteraksi langsung dengan lumba-lumba yang hidup di laut lepas.

"Di Singaraja ada Pantai Lovina, pantai pasir hitam, di situ kita bisa melihat dolphin. Biayanya Rp 150 ribu untuk naik perahu, start-nya mulai jam 6 pagi. Kita bisa lihat sunrise muncul, kemudian dolphin-nya juga muncul. Kalau dari Kuta perjalanan sekitar 3 jam, biasanya jalan malam, sekitar pukul 2 pagi," ungkap dia.

Jika ingin merasakan ketenangan desa asli Bali, para delegasi bisa coba menginap ke wilayah Ubud. Daerah ini menawarkan beragam pengalaman wisata tradisional dengan kekhasannya.

‎"Kalau Ubud ini desa adat yang real Bali. Di sana ada kopi luwak khas Bali, wisatawan bisa membatik bali, kemudian ada barang-barang handmade yng produknya sampai diekspor, ada pembuat patung. Di sana juga ada sentral kerajinan dari silver di Desa Celuk. Ada juga mongkey forest, istana Ubud, pasar Ubud yang biasanya wisatawan cari lukisan, juga ada pemandangan sawah terasering," ujar dia.

Sementara jika ingin melihat pura khas Bali, maka bisa mengunjungi dua destinasi wisata yang sudah terkenal, yaitu Tanah Lot dan Uluwatu.

"Pura di Tanah Lot ada di atas karang, jika airnya sedang surut, kita bisa ke pura tersebut. Sedangkan Uluwatu, puranya ada di pinggir tebing tepi laut. Di sana kita bisa melihat pertunjukan tari kecak yang mulainya jam 6 sore. Di sana juga kita bisa melihat monyet liar tinggal di atas pohon," kata dia.

Jaya menuturkan, pantai yang saat ini banyak dikunjungi oleh wisatawan asing yaitu Pantai Pandawa dan Pantai Padang Padang. 

"Pantai Pandawa dan Padang Padang masih menjadi favorit wisatawan asing. Di Pandawa, ada vila untuk menginap. Kalau mau ke air terjun, ad air terjun sekumpul di Singaraja. Ini air terjunnya tinggi. Biasanya turis asal Eropa banyak ke sana, di sana belum banyak hotel," tandas dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Â