Sukses

PLN Pastikan Pasokan Listrik di Situbondo dan Pulau Sepudi Aman

PLN menyatakan ada dampak kerusakan infrastruktur kelistrikan di Pulau Sepudi, Kabupaten Sumenep tetapi pasokan listrik masih aman usai gempa.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menyatakan, pasca gempa yang mengguncang pada Kamis dini hari (11/10/2018), pasokan listrik di Jawa Timur, khususnya Situbondo dan Pulau Sepudi tetap aman.

Direktur Bisnis Regional PLN Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, Djoko Abumanan, mengatakan berdasarkan hasil koordinasi dengan unit di wilayah Situbondo, infrastruktur kelistrian di wilayah‎ tersebut aman pasca gempa magnitudo 6,4.

"Hasil‎ konfirmasi dengan unit PLN di Situbondo, kelistrikan aman," kata Djoko, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Kamis (11/10/2018).

Djoko menuturkan, gempa Situbondo membawa dampak kerusakan infrastruktur kelistrikan‎ di Pulau Sepudi Kabupaten Sumenep, sebagai lokasi yang terdekat dengan pusat gempa. Namun, meski terjadi kerusakan pasokan listrik tetap aman.

"Ada dampak di Pulau Sepudi, Kabupaten Sumenep. Namun listrik masih aman," ujar dia.

 

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

 

 

2 dari 2 halaman

Gempa Situbondo

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memutakhirkan gempa Situbondo, Jawa Timur dari bermagnitudo 6,4 menjadi magnitudo 6,3. Hal ini dikatakan oleh Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

"Gempa Situbondo M 6,4 yang kemudian telah dimutakhirkan menjadi M6,3 oleh BMKG terasa di seluruh wilayah Jawa Timur," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Kamis 11 Oktober 2018.

Gempa Situbondo ini dirasakan diseluruh wilayah Jawa Timur, meliputi Kabupaten/Kota Situbondo, Jember, Banyuwangi, Lumajang, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Bondowoso, Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Kabupaten Pasuruan Kota Pasuruan.

Kemudian Kota Batu, Kota Malang, Kabupaten Malang, Kabupaten Blitar, Surabaya, Sidoarjo, Jombang, Kabupaten Mojokerto, dan Kota Mojokerto.

Data sementara dampak gempa dilaporkan 3 orang meninggal dunia dan beberapa rumah mengalami kerusakan. Daerah yang terparah adalah di Kecamatan Gayam Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Tiga orang meninggal dunia adalah:

1) Nuril Kamiliya (7) Desa Prambanan, Kecamatan Gayam - Sumenep.

2) H. Nadhar (55) Dusun. Jambusok, Desa Prambanan, Kecamatan Gayam - Sumenep.

3) Laki-laki Dewasa (masih identifikasi) Desa Prambanan, Kecamatan Gayam - Sumenep.

"Korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh. Kejadian gempa Kamis dini hari (11/10/2018) saat korban sedang tidur. Tiba-tiba gempa mengguncang dan rumah roboh sehingga korban tidak bisa menyelamatkan diri," tulis Sutopo dalam keterangan tertulisnya.

Selain itu beberapa rumah mengalami kerusakan akibat gempa, BPBD Provinsi Jawa Timur dan BPBD Kabupaten Sumenep masih melakukan pendataan. Kerusakan rumah terdapat di beberapa wilayah yaitu di desa Jambuir, Kecamatan Gayam Kepulauan Sapudi, Kopedi Kecamatan Bluto, Kertasada Kecamatan Kalianget, Masjid Desa Gendang Timur Kecamatan Sepudi dan Nyabakan timur Kecamatan Batang.

 

 Saksikan video pilihan di bawah ini: