Liputan6.com, Nusa Dua - PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali melakukan inovasi skema pendanaan. Kali ini perusahaan jalan tol menerbitkan Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA). Jasa Marga menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertama yang menerbitkan surat utang tersebut.
DINFRA adalah produk pasar modal sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 52/POJK.04/2017 Tanggal 19 Juli 2017 yang merupakan satu wadah berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal.
Dana tersebut kemudian diinvestasikan pada aset infrastruktur yang mendukung program Pemerintah dan membawa manfaat bagi masyarakat, dimana salah satunya adalah proyek jalan tol.
Advertisement
Baca Juga
Resmi diluncurkan dalam rangkaian kegiatan IMF-World Bank Group Annual Meetings 2018 (IMF-WBG AM 2018) pada hari Kamis (11/10) di Bali, DINFRA memberikan fleksibilitas lebih dalam melakukan pencarian dana melalui ekuitas dan hutang dalam satu transaksi sehingga dapat memperoleh percepatan pendanaan baik dari asset recycling maupun debt recycling.
“Ini adalah level selanjutnya dari inovasi skema pendanaan Perseroan, setelah sebelumnya Jasa Marga hanya menerbitkan salah satu antara ekuitas ataupun hutang saja, kali ini Jasa Marga menggabungkan keduanya dalam satu wadah,” jelas Desi di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10/2018).
Desi juga menambahkan, Jasa Marga dapat menawarkan DINFRA dengan penawaran terbuka atau terbatas sehingga dapat memperluas calon investor potensial.
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jalan Tol Pandaan
DINFRA perdana Jasa Marga diterbitkan melalui Anak Perusahaannya yaitu PT Jasamarga Pandaan Tol yang mengoperasikan Jalan Tol Gempol-Pandaan sepanjang 13,6 km.
Penerbitan DINFRA ini ditargetkan dapat memperoleh dana dengan plafon hingga Rp 1,5 triliun untuk memperkuat struktur permodalan di proyek-proyek Jalan Tol Jasa Marga.
“Dengan adanya skema pendanaan ini diharapkan akan menjadi alternatif pendanaan pada level Anak Perusahaan sehingga Jasa Marga dapat terus menjaga kinerja Perseroan ditengah masifnya pembangunan jalan tol untuk mendukung konektivitas nasional,” tambah Desi.
Advertisement